Friday, July 29, 2011

Pesan Dari Tafsir Al-Quran

Seseorang itu mestilah bergantung kepada KEBENARAN. Bukannya kebenaran bergantung kepada diri seseorang. 

Dari Tafsir Al-Quran Di Radio, Sheikh Ahmad Sonhadji Mohamad (1992). KL: Pustaka Al-Mizan. Surah Luqman : Ayat 21. ms 151.

Wednesday, July 20, 2011

Pesan Syeikh Hamka kepada kita 4

Syaitan adalah musuh turun-temurun kita. Jangan berkompromi dengannya. Sentiasalah awas dan waspada. Janganlah lalai. Janganlah lengah. Tidaklah ada sesuatu ajakan syaitan pun yg akan mengajak kita masuk syurga.

Rujuk: Tafsir Al-Azhar, Prof Dr Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (Hamka), 1988. PT Pustaka Panjimas : Jakarta. Juzuk 22, Surah Fathir : Ayat 6, muka surat 213.

Tuesday, July 12, 2011

Alasan sebenar sebalik konflik Palestin-Israel

Alasan sebenarnya disebalik konflik Palestin-Israel adalah bahawa Israel tidak adil dan zalim menghukum orang Palestin kerana Holocaust Yahudi semasa Perang Dunia II.

Israel tidak adil menghukum orang Palestin untuk Holocaust Yahudi semasa Perang Dunia II. Amerika dan Eropah telah mengeksport konflik yang dicipta oleh pemimpin Jerman, Adolf Hitler ke Palestin. Para warga Palestin TIDAK PERNAH bertanggung jawab dan TIDAK PERLU membayar untuk kejahatan orang lain.

Punca: http://www.ikhwanweb.com/article.php?id=28583

The real reason behind the Palestinian-Israeli conflict

The real reason behind the Palestinian-Israeli conflict was that Israel was unjustly punishing the Palestinians for the Jewish Holocaust during World War II.

Israel was unjustly punishing the Palestinians for the Jewish Holocaust during World War II. The Americans and Europeans exported the conflict created by German leader Adolf Hitler to Palestine. The Palestinians were NEVER responsible and should not pay for others’ crimes. 

Source: http://www.ikhwanweb.com/article.php?id=28583

Berdakwah Melalui Internet, Perlukah?

Berdakwah Lewat Internet, Perlukah? 

Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia.[1]

Sepuluh tahun yang lalu, tidak semua orang mengenal internet, walaupun ia tinggal di kota besar. Pengguna internet di Indonesia pun hanya berjumlah dua juta pengguna. Selaras dengan kebutuhan/keperluan informasi yang efisien, lambat laun masyarakat Indonesia mulai merasakan manfaat dari internet. Bahkan, internet telah menyentuh seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia. Kini, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 20 juta. Selain itu, Indonesia juga tercatat sebagai negara pengguna internet terbesar ke-15 di dunia dan ke-5 di Asia.[2] 

Sebagai da’i kita harus bisa melihat setiap peluang dakwah yang ada. Perkembangan teknologi informasi ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh insan yang berdakwah di jalan Allah. Jangan sampai kecanggihan teknologi justru dimanfaatkan oleh musuh-musuh Allah, sedangkan para pendakwah hanya memfokuskan diri di masjid-masjid, tanpa melebarkan sayap dakwahnya.

Ketahuilah wahai du’at, dakwah di jalan Allah adalah perbuatan yang sangat mulia dan ibadah yang agung kedudukaannya di mata Allah.

Allah SWT berfirman :“Dan siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebaikan dan berkata, ” Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (QS. Fushshilat 33).

Menurut Ahmad Mushtafa al-Maroghi maksud dari ayat ini adalah :

1. Mengajak kepada tauhid dan mentaati Allah.

2. Mengajak untuk beramal shalih dan menjauhi yang diharamkan Allah.

3. Menjadikan Islam sebagai agama dan ikhlas kepada tuhan-Nya.[3]

Yang harus kita ingat, apabila dakwah mengajak manusia ke jalan Allah merupakan kedudukan yang mulia dan utama bagi seorang hamba, maka hal itu tidak akan terlaksana kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu, seseorang dapat berdakwah dan kepada ilmu ia berdakwah. Bahkan demi sempurnanya dakwah, ilmu itu harus dicapai sampai batas usaha yang maksimal. [4]

Sebelum memulai dakwah di dunia maya, setiap da’i hendaknya menuntut ilmu syar’i terlebih dahulu. Bila mereka tidak mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman salaf, bagaimana mereka dapat menyampaikan kebenaran pada umat? Oleh karena itu, membaca Al-Qur’an, mempelajari hadits, menghadiri majelis ilmu, membaca kitab-kitab para ulama merupakan aktivitas yang seharusnya rutin dilakukan oleh du’at sebagai bekal dalam berdakwah.

Lalu, apakah kelebihan internet? Mengapa kita harus memanfaatkannya untuk berdakwah? Ternyata, internet memiliki beberapa keistimewaan yang akan memudahkan proses dakwah, diantaranya:

1. Tidak terhalang oleh ruang dan waktu

Internet dapat diakses kapanpun dan oleh siapapun di berbagai penjuru dunia sehingga materi dakwah yang telah kita masukkan di internet dapat diakses oleh semua orang di berbagai penjuru dunia kapanpun mereka inginkan.

2. Dakwah menjadi lebih variatif

Selain tulisan, kita dapat membuat materi dakwah dalam bentuk gambar, audio, e-book(buku elektronik) ataupun video sehingga objek dakwah dapat memilih bentuk media yang disukai.

3. Jumlah pengguna internet semakin meningkat

Pertumbuhan pengguna internet yang selalu meningkat merupakan kabar baik bagi du’at yang akan berdakwah di dunia maya, karena objek dakwah pun akan semakin bertambah.

4. Hemat biaya dan energi

Dengan menyajikan materi dakwah di internet, objek dakwah tidak perlu datang ke narasumber dan membeli buku untuk menjawab masalah yang dihadapi. Sehingga kita bisa membantu saudara kita agar tidak mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk memperoleh informasi syar’i yang mereka cari.

Saudaraku yang kucintai karena Allah, sebagai juru dakwah tugas kita hanyalah menyampaikan, memperingati, dan mengajak manusia kepada kebenaran, sedangkan hidayah mutlak milik Allah. Jangan kecewa ketika hasil yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita harapkan, 
sebagaimana firman-Nya :“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” 
(QS. Qashash:56)

Sesungguhnya kamu tidak akan bisa memberi petunjuk terhadap orang yang kamu cintai dari kaummu atau selain mereka. Jika kamu mengerahkan seluruh kemampuanmu maka kamu tidak akan mampu. Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan dan Allah akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki karena Allah memiliki hikmah yang matang dan hujjah yang tidak bisa dibantah.[5]

Mari berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan! “… Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. ” (QS. Al-Baqarah: 148)

Wahai saudaraku!

Jika kamu menjumpai kekurangan, maka tutuplah celanya. Mahaagung Dzat yang tidak memiliki aib dan Mahatinggi.

Wallahu’alam Bishshawab

Sumber :

1. http://www.elektroindonesia.com/elektro/no3b.html

2. http://www.internetworldstats.com/top20.htm

3. Tafsir Maraaghi (VIII/365-366), DAR al- KOTOB al-ILMIYAH Beirut 1997-1418

4. Miftaah Daaris Sa’aadah (I/476), ta’liq dan takhrij : Syaikh ‘Ali bin Hasan bin ‘Ali bin Abdul Hamid.

5. Tafsir Maraaghi VII/173, DAR al- KOTOB al-ILMIYAH Beirut 

http://abufarras.blogspot.com/2011/04/berdakwah-lewat-internet-perlukah.html

Ikhtilath dan Hijab Syar'i

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Ustadz yang dirahmati Allah, saya ingin bertanya tentang apa yang dimaksud dengan ikhtilath dan hijab syar'i?

Lalu bila kami mengadakan ta'lim yang diikuti muslimin dan muslimah apa harus dibatasi dengan kain?

Apakah boleh bila dibatasi dengan pembatas yang ada celah-celahnya?

 JazakAllah Ustadz, atas jawabannya

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Abdullah


Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb

Perihal ikhtilath atau percampuran antara kaum pria dan wanita didalam suatu kesempatan seringkali kita dapati di masyarakat dan berbagai pendapat pun bermunculan didalam permasalahan ini dari yang sama sekali tidak memperbolehkannya secara mutlak hingga yang membolehkannya juga secara mutlak.

Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan bahwa pada zaman Rasulullah saw dan para Khulafaur Rasyidin tampak kaum wanita melakukan sholat berjama’ah dan jum’at di Masjid Rasul saw. Beliau saw juga menganjurkan mereka agar mencari shaff di bagian akhir di belakang kaum pria. Setiap shaff yang lebih dekat dengan bagian terakhir adalah lebih utama dikarenakan khawatir akan tampak aurat kaum pria terlebih lagi kebanyakan mereka tidak menggunakan celana panjang.. dan tidak ada pembatas antara kaum pria dan wanita baik pembatas yang terbuat dari kayu, kain atau yang lainnya.

Pada awalnya kaum pria dan wanita masuk dari pintu mana saja yang disepakati bagi mereka sehingga tampak padat saat memasuki dan keluar dari masjid. Rasulullah saw bersabda,”Seandainya saja kalian menjadikan satu pintu bagi kaum wanita.” Kemudian mereka pun mengkhususkan satu pintu bagi kaum wanita setelah itu yang saat ini dikenal dengan nama “Pintu Wanita”

Kaum wanita pada masa Nabi saw juga menghadiri sholat jum’at, mendengarkan khutbah sehingga salah satu dari mereka berhasil menghafalkan surat Qaff dari lisan Rasulullah saw dikarenakan sering mendengarnya dari atas mimbar jum’at.

Kaum wanita juga menghadiri sholat dua hari raya, pertemuan-pertemuan besar islami yang mengumpulkan orang-orang dewasa dan anak-anak, kaum pria dan wanita di suatu tanah lapang sambil bertahlil dan bertakbir. Diriwayatkan oleh Muslim dari Ummu ‘Athiyah berkata,”Kami diperintahkan untuk keluar pada waktu dua hari raya, dengan menutup aurat dan juga para perawannya.”..

Dahulu kaum wanitanya juga menghadiri berbagai pengajaran bersama dengan kaum pria. Mereka bertanya tentang berbagai permasalahan agama yang sering dirasakan malu oleh kebanyakan wanita pada hari ini sehingga Aisyah pernah memuji para wanita Anshor bahwa mereka tidak dihalangi oleh rasa malu untuk mengetahui perihal agama mereka, seperti tentang junub, bermimpi, mandi, haidh, istihadhoh dan lain-lain.

Mereka merasa belum cukup mendapatkan pengajaran bersama kaum laki-laki dalam berdialog dengan Rasulullah saw, untuk itu mereka meminta agar beliau menyediakan waktu (hari) khsusus bagi mereka yang tidak didominasi dan bersama-sama kaum pria. Mereka mengatakan secara terang-terangan,”Wahai Rasulullah kami telah dikalahkan oleh kaum laki-laki saat bersamamu maka jadikanlah bagi kami satu hari dari dirimu.” (HR. Bukhori)

Kaum wanita pernah ikut serta dalam peperangan membantu para tentara dan mujahidin dalam hal-hal yang mereka sanggupi dan pada posisi yang tetap baik bagi mereka, seperti memberikan perawatan, pengobatan, menjaga mereka yang terluka disamping bantuan-bantuan lainnya seperti menyediakan konsumsi dan berbagai peralatan yang dibutuhkan oleh para mujahidin.

Dari Ummu ‘Athiyah berkata,”Aku pernah berperang bersama Rasulullah saw sebanyak tujuh kali peperangan. Aku berada di bagian belakang saat berjalan, aku mempersiapkan makanan bagi mereka, mengobati yang terluka dan membantu yang sakit.” (HR. Muslim)

Bahkan pernah para wanita (sahabat) ikut serta didalam berbagai peperangan dan pertempuran islam dengan membawa senjata saat ada kesempatan bagi mereka. Seperti apa yang dilakukan ‘Amaroh Nusaibah binti Ka’ab pada peperangan Uhud sehingga Rasulullah saw mengatakan tentangnya,”Posisinya lebih baik dari posisi fulan dan fulan.” Demikian juga apa yang dilakukan Ummu Sulaim yang memegang sebilah pisau yang akan ditusukan terhadap musuh manakala ia mencoba mendekatinya pada saat perang Hunain.

Kaum wanita pun berpartisipasi didalam kehidupan sosial sebagai seorang da’i yang mengajak kepada kebaikan, menyeru yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, sebagaimana firman Allah swt :

Artinya : “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar.” (QS. At Taubah : 71)

Ada suatu peristiwa yang sudah masyhur saat seorang wanita muslimah menentang Umar di masjid tentang permasalahan mahar sehingga beliau mengambil pendapat wanita tersebut dengan mengatakan,”Wanita ini benar dan Umar salah.” Dan peristiwa ini disebutkan Ibnu Katsir dalam tafsir surat An Nisaa serta mengatakan bahwa sanadnya baik. Umar juga pernah menunjuk Syifa binti Abdullah al Adawiyah sebagai bendahara pasar.

Jadi pertemuan antara kaum pria dan wanita tidaklah diharamkan bahkan dibolehkan dan menjadi tuntutan selama untuk tujuan yang mulia, berupa mencari ilmu yang bermanfaat, amal sholeh, proyek kebaikan, jihad yang wajib atau yang lainnya selama didalam hal itu membutuhkan/memerlukan kerjasama diantara dua jenis tersebut didalam perencanaan, pengarahan dan pengimplementasian.

Namun bukan berarti bahwa hal itu melenyapkan batasan-batasan diantara kedua jenis tersebut serta melupakan rambu-rambu syari’ah pada setiap pertemuan diantara mereka… Diantara rambu-rambunya adalah :

1. Berkomitmen untuk senantiasa menjaga pandangan dari kedua belah pihak. Tidak melihat aurat, tidak memandangnya dengan syahwat, tidak melamakan pandangan tanpa suatu keperluan, firman Allah swt : 

Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya.” (QS. An Nuur : 30 – 31)

2. Para wanitanya berkomitmen dengan pakaian yang sesuai syari’ah (hijab syar’i) serta menjaga malu. Pakaian yang menutup seluruh badannya kecuali wajah dan telapak tangan, tidak transparan dan tidak ketat.. 

Artinya : “Dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya.” (QS. An Nuur : 31)

3. Komitmen dengan adab-adab Islam khususnya dalam bermuamalah dengan kaum pria :
a. Dalam berbicara hendaknya menghindari perkataan-perkataan yang mengarah kepada godaan atau rangsangan, firman Allah swt :

Artinya : “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab : 32)

b. Dalam berjalan, sebagaimana firman Allah swt : 

Artinya : “Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.” (QS. An Nuur : 24)

Artinya : “kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu-maluan.” (QS. Al Qoshosh : 25)

c. Dalam bergerak; tidak berlenggak-lenggok seperti wanita-wanita yang disebutkan didalam hadits,”Wanita-wanita yang berlenggak-lenggok kesana kemari.” Serta menghindari dari berhias seperti hiasan wanita-wanita jahiliyah pertama atau pun terakhir.

4. Menghindari segala sesuatu yang dapat menggoda atau merangsang seperti minyak wangi, warna-warna perhiasan yang seharusnya digunakan di rumahnya bukan di jalan atau di tempat pertemuan dengan kaum pria.

5. Berhati-hati untuk tidak terjadi kholwat (berdua-duaan) antara pria dan wanita yang tidak ada mahramnya, sebagaimana larangan didalam hadits-hadits tentang itu, seperti : “Sesungguhnya yang ketiganya adalah setan.” Jadi tidak boleh adanya kholwat diantara ‘api’ dan ‘kayu bakar’. Terlebih lagi apabila kholwat terjadi dengan kaum kerabat dari suami.

6. Hendaklah pertemuan tersebut untuk sesuatu keperluan yang mengharuskan adanya kerja sama (diantara kaum pria dan wanita) tanpa berlebih-lebihan atau terlalu melapangkan wanita keluar dari fitrah kewanitaannya, menjadikannya sebagai bahan pembicaraan orang, menghambatnya dari kewajibannya yang mulia berupa mengurus rumah tangga dan mendidik generasi (anak-anak). (www.qaradawi.net)

Adapun tentang pembatas yang membatasi antara kaum pria dan wanita dengan menggunakan kain, kayu dan lainnya bukanlah menjadi suatu kewajiban. Yang demikian dikarenakan bahwa pada masa Rasulullah saw dan para sahabat tidak ditemukan hal seperti itu. Akan tetapi mereka tetap bisa menjaga diri untuk tidak terjadi kholwat antara orang yang menyampaikan pengajaran dengan kaum wanita yang mendengarkannya.

Akan tetapi apabila dikhawatirkan terjadi fitnah antara para peserta pria dan wanita didalam pertemuan-pertemuan besar seperti pernikahan, tabligh bulanan, rapat umum di tempat yang luas atau yang lainnya dan juga apabila kaum wanitanya ditempatkan bersebelahan dengan tempat duduk khusus kaum prianya maka menggunakan pembatas diantara mereka adalah lebih baik dan lebih utama.

Wallahu A’lam

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/ikhtilath-dan-hijab-syar-i.htm

Allah's Pharmacy

“Allah is All-Knowing All-Wise"…Quran

A sliced Carrot looks like the human eye The pupil, iris and radiating lines look just like the human eye...and YES science now shows that carrots greatly enhance blood flow to and function of the eyes.

A Tomato has four chambers and is red. The heart is red and has four chambers. All of the research shows tomatoes are indeed pure heart and blood food.

Grapes hang in a cluster that has the shape of the heart. Each grape looks like a blood cell and all of the research today shows that grapes are also profound heart and blood vitalizing food .

A Walnut looks like a little brain, a left and right hemisphere, upper cerebrums and lower cerebellums. Even the wrinkles or folds are on the nut just like the neo-cortex. We now know that walnuts help develop over 3 dozen neuron-transmitters for brain function.

Kidney Beans actually heal and help maintain kidney function and yes, they look exactly like the human kidneys .

Celery, Bok Choy, Rhubarb and more look just like bones. These foods specifically target bone strength. Bones are 23% sodium and these foods are 23% sodium. If you don't have enough sodium in your diet the body pulls it from the bones, making them weak. These foods replenish the skeletal needs of the body.

Eggplant, Avocadoes and Pears target the health and function of the womb and cervix of the female - they look just like these organs. Today's research shows that when a woman eats 1 avocado a week, it balances hormones, sheds unwanted birth weight and prevents cervical cancers. And how profound is this? .... It takes exactly 9 months to grow an avocado from blossom to ripened fruit. There are over 14,000 photolytic chemical constituents of nutrition in each one of these foods (modern science has only studied and named about 141 of them).

Figs are full of seeds and hang in twos when they grow. Figs increase the motility of male sperm and increase the numbers of Sperm cells to overcome male sterility.

Grapefruits, Oranges, and other Citrus fruits look just like the mammary glands of the female and actually assist the health of the breasts and the movement of lymph in and out of the breasts .

Onions look like body cells. Today's research shows that onions help clear waste materials from all of the body cells They even produce tears which wash the epithelial layers of the eyes.

Sweet Potatoes look like the pancreas and actually balance the glycemic index of diabetics.

Olives assist the health and function of the ovaries

Then which of the favours of your Allah will ye deny? - [Quran 55:13]

Milk :
The Prophet(SAW) said that milk wipes away heat from the heart
just as the finger wipes away sweat from the brow. It strengthens the back,
increases the brain, augments intelligence,renews vision and drives away
forgetfulness.

Honey :
Considered to be the best remedy for diarrhea when mixed in hot
water. It is the food of foods, drink of drinks and drug of drugs. It is used
for creating appetite,strengthening the stomach, eliminating phlegm,
as a meat preservative,hair conditioner, eye salve and mouthwash. It is
extremely beneficial in the morning in warm water and is also a sunnah.

Olive oil :
excellenent treatment for skin and hair, delays old age, treats inflammation
of the stomach

Mushroom :
The Prophet(SAW) said that mushroom is a good cure for the eyes, it also
serves as a form of birthcontrol and arrests paralysis.

Grapes :
The Prophet was very fond of grapes, it purifies the blood, provides vigour
and health, strengthens the kidneys and clears the bowels.

Dates :
The Prophet(SAW) said that a house without dates has no food, also to be
eaten at the time of childbirth.

Figs :
It is a fruit from paradise and a cure for piles.

Barley :
Good for fever in a soup form

Melon :
Melon contains 1000 blessings and 1000 mercies, The prophet SAW said "None
of your women who are pregnant and eat of water melon will fail to produce
off spring who are good in countenance and good in character.

Pomegranate :
The Prophet(SAW) said it cleanse you of Satan and evil aspirations for 40
days.

Water :
the Prophet(SAW) said the best drink in this world and the next is Water, when you are thirsty drink it by sips and not gulps, gulping produces sickness of the liver.

So praise be to our beloved Nabi(SAW) who produced us with marvelous knowledge which dazzles the wisest minds. May this information be beneficial to all of us Insha-Allah 

http://www.islamcan.com/allahs-pharmacy.shtml

Wednesday, July 06, 2011

2 Golongan Yang Akan Menjadi Penghuni Neraka

Hadith ke 15 – Dua Golongan Yang Akan Menjadi Penghuni Neraka

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata : Rasulullah saw bersabda :”Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni neraka yang belum lagi aku melihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cemeti-cemeti bagaikan ekor lembu yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang, berlenggang-lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (goh) unta yang senget. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi syurga itu sudah tercium dari perjalanan yang sangat jauh daripadanya.” (Hadith Riwayat Muslim) 

Keterangan : 

Kebenaran sabdaan Rasulullah saw ini dapat kita lihat dari realitimasyarakat yang ada pada hari ini.

Ada golongan yang suka memukul orang dengan cemeti tanpa soal siasat, bertindak kepada manusia dengan hukum rimba.

Dan ramai perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang. Maksudnya, kalau kita hendak katakan berpakaian pun boleh, kerana masih ada secarik kain di atas badan dan kalau kita hendak katakan bertelanjang pun boleh kerana walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain sahaja, maka samalah dengan bertelanjang. Atau pun ia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis sehingga menampakkan warna kulit dan mencorakkan bentuk aurat. Kemudian berjalan sambil menghayun-hayunkan badan dengan sanggul yang besar seperti goh unta. 

Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak dapat mencium bau wanginya, walaupun semerbak wanginya telah tercium dari jarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya. 

Kitab rujukan : 40 Hadith Peristiwa Akhir Zaman (Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi) terbitan Khazanah Banjariah 

Sumber: http://www.mymasjid.net.my/koleksi-artikel/display/740/2-golongan-yang-akan-menjadi-penghuni-neraka/

Semoga dapat kita amalkan dan sampaikan kepada orang lain.

Bukan seni utk seni…

Bukan seni utk seni...tapi seni utk iman - Kiyai Zainuddin MZ dlm sebuah ceramahnya. http://www.youtube.com/watch?v=Unrrc3IKs8I&feature=related

Pesan Syeikh Hamka kepada kita

Taqwa kepada Allah hendaknya usaha sendiri-sendiri. Jangan menggantungkan harapan kerana bertali kekeluargaan dengan orang lain, walaupun dengan ayah, walaupun dengan anak.

Tidaklah kamu akan lama tinggal di sini. Meskipun engkau mendapat kedudukan yang baik pada zahirnya dalam dunia ini, namun jika tidak ada bekal taqwa kepada Allah untuk dibawa ke akhirat, percumalah kemegahan dunia.

Sumber: Tafsir Al-Azhar, Prof Dr Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (Hamka), 1988. PT Pustaka Panjimas : Jakarta. Juzuk 21, Surah Luqman : Ayat 33, muka surat 149 & 150.

Semoga kita boleh mengamakannya dan menyampaikan kepada orang lain.

Friday, July 01, 2011

Bentuk Busana Muslimah Yang Sebenar

Bentuk Busana Muslimah Yang Benar

Assalamualaikum wr wb

Ustadz Sigit yang dirahmati Allah,

Saya ingin menanyakan tentang bentuk busana muslimah yang benar, apakah harus berbentuk baju kurung atau tetap benar jika bentuknya terputus (baju dan rok tapi lebar). Karena saya pernah mendengar pembahasan mengenai pakaian wanita yang benar hanya yang model baju kurung dan jika bentuknya terputus tidak memenuhi perintah syar`i.

Terima kasih.

yulia

Jawaban

Waalaikumussalam Wr Wb

Saudara Yulia yang dimuliakan Allah SWT.

Dibolehkan bagi seorang wanita muslimah mengenakan pakaian atas-bawah (baju dan rok lebar) selama pakaian itu memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan syariat.
Diantara syarat-syarat itu adalah :

1. Hendaknya pakaian itu menutupi seluruh tubuhnya dari kaum lelaki yang bukan mahramnya. Dan janganlah dia memperlihatkan anggota-anggota tubuhnya kepada mahramnya kecuali bagian-bagian yang dibolehkan oleh syariat, seperti wajah, kedua telapak tangan dan kedua pergelangan kakinya.

2. Hendaknya pakaian itu tidak tipis (transparent) sehingga warna kulitnya dapat terlihat oleh orang dibelakangnya.

3. Pakaian itu tidak sempit sehingga menampakkan bentuk-bentuk anggota tubuhnya.

4. Pakaian itu tidak menyerupai pakaian kaum lelaki.

5. Tidak terdapat berbagai hiasan di pakaian itu yang dapat mengundang perhatian orang-orang ketika dirinya keluar dari rumah. (Markaz al Fatwa No. 0428).

(Baca: Pakaian Muslimah Sesuai Syariat)

Wallahu A’lam.

http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bentuk-busaba-muslimah-yang-benar.htm