Thursday, July 26, 2012

Empat Perkara yang sering menghantui dan menghambat ketenangan hidup di dunia


Petikan dari buku 'Indahnya Syurga" - tulisan Ustazah Maznah.

Empat perkara yang sering menghantui dan menghambat ketenangan hidup di dunia,
- KESUSAHAN, KESAKITAN, TUA DAN KEMATIAN.

Rasulullah SAW bersabda :-

Akan diseru kepada ahli syurga 
Nikmatilah Kesihatanmu, dan kamu tidak akan sakit selama -lamanya
Nikmatilah Kehidupanmu, dan kamu tidak akan mati selama-lamanya
Nikmatlah Kemudaanmu, dan kamu tidak akan tua selama-lamanya
Nikmatlah kesenanganmu, dan kamu tidak akan susah selama-lamanya.
(SEMUANYA BERAKHIR, APABILA SESEORANG HAMBA MENJEJAKKAN KAKINYA KE DALAM SYURGA)

Ya, Allah, kembalilah kami ke dalam syurga Firdaus Mu. Ameen.



dari: email Nailah Tang


Ulasan: Asy-hadu an lailaha illallah astaghfirullah nas aluka jannata wana'uzubika minnar.

::✦:: Easy Deeds with TREMENDOUS Rewards ::✦::


Would you like to be helped by Allah and also reserve TREASURES for yourself in Paradise? Of course you do!

So just keep on reciting: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ 

Abu Hurairah (Radi Allahu ‘anhu) said: “The Messenger of Allah – SallAllahu alaihi wasallam said to me

•► “Say ‘Laa Hawla Wa Laa Quwwataa Illaa Billaah’ (There is no might or power except with Allah) in abundance, for indeed it is from the treasures of Jannah.“

[Collected by Bukhaari (6952) and At Tirmidhi (3601)]

Upon the authority of Qais ibn Sa’d (Radi Allahu ‘anhu) who said that

The Messenger of Allah (SallAllahu ‘Alaihi Wa Sallam) said •►“Should i not indicate to you a door from the doors of Jannah?”

I said: “Of course!”

So he (SallAllahu ‘Alaihi Wa Sallam) said •► “Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaa Billah!“

[Collected by At Tirmidhi (3581) and declared ‘Saheeh’ by Shaikh Al Albaani – Rahimahullah]

Upon the authority of Abu Huraira (Radi Allahu ‘anhu) who said that the Messenger of Allah (SallAllahu ‘Alaihi Wa Sallam) said

•► “Should i not teach you (or he said) indicate to you a statement from beneath the throne of Allah from the treasures of Jannah? Say: 'Laa Haula Wa Laa Quwwata Illaah Billah' So Allah says (i.e. when the servant says that) My servant has submitted and surrendered.“

[Collected by Al Haakim (54) and declared ‘Saheeh’ By Shaikh Al Albaani in ‘Saheehul Jaami’ 2614]

MEANING:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ is a treasure that will be preserved and rewarded to the servant in Jannah if he says it!

So what are you waiting for? Say it - Say it all the time! 



Source: https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10151056256289496&set=a.10151043276189496.446208.40569674495&type=1&theater

Wednesday, July 25, 2012

Puasa Umum, Khusus dan Khususul Khusus-Dimanakah Kita?


 anaMuslimah 

Bismillahirrahmanirrahim.. Alhamdulillah sudah memasuki 6 Ramadhan.  Semoga dapat ditunaikan dengan jayanya.. Janganlah hendaknya kita menjadi seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW dalam sabda baginda yang berbunyi
"Ramai orang yang berpuasa tidak mendapat apa-apa daripadanya selain lapar dan dahaga" (hadis riwayat al-Nasai dan Ibnu Majah)

Nauzubillah! Moga-moga tidak tergolonglah ye..baiklah; kali ini di ruangan ini anaMuslimah ingin berkongsi sedikit dengan para pembaca mengenai kategori puasa. Menurut Imam Al-Ghazali; puasa terbahahagi kepada tiga iaitu; puasa umum, puasa khusus dan puasa khususul khusus. 
MasyaAllah, sampai tiga! 
jadi kawan-kawan, dimanakah kita???
Jom kita periksa....!

Puasa Umum
Puasa umum atau Shaum al Umum adalah puasa yang hanya menahan diri daripada makan dan minum dan keinginan syahwat. Selain daripada itu, mereka tidak menahan diri daripadanya seperti mengumpat, bercakap bohong, melihat maksiat, mendengar nyanyian melalaikan dan sebagainya.

Puasa Khusus
Puasa khusus atau Shaum al Khusus ni up sikit dari puasa umum. Menahan diri daripada perkara yang membatalkan puasa; dan ditambah pula dengan menahan lidah, mata, telinga, tangan, kaki dan seluruh anggota badan daripada melakukan dosa. Misalnya, tidak mengumpat, mencela, memaki, membebel tak tentu pasal, mencarut, melihat maksiat atau perkara yang sia-sia seperti program tv atau drama yang tidak bermanfaat, melihat aurat orang, mendengar umpatan, mendengar lagu yang lagha, dan sebagainya.
Selain daripada itu tidak tidur berlebihan di siang hari, tidak boros berbelanja, tidak melakukan maksiat dan tidak makan berlebihan.

Puasa Khususul Khusus
Puasa Khususul Khusus atau Shaum Khusus alKhusus bermaksud berpuasa dengan menyertakan semua perbuatan di atas dan disertai dengan berpuasanya hati. Iaitu berpuasa daripada cita-cita kotor dan pemikiran duniawi. Puasa ini adalah puasa tahap Anbiya', Siddiqin dan Muqarrabin.

Cara untuk mencapai 3 tahap puasa adalah:
1. Menundukkan pandangan dan menahan diri kita daripada melihat perkara yang dilarang oleh syariat.
2. Lebih baik diam atau berzikir dan membaca Al-Quran daripada bercakap perkara yang tidak berfaedah, mengumpat dan sebagainya.
3. Menahan diri dari mendengar perkara yang dibenci oleh syarak.
4. Menahan anggota badan daripada melakukan perkara yang dilarang dan menahan perut daripada berbuka dengan makanan yang haram.
5. Jangan makan berlebihan ketika berbuka puasa.
6. Hendaklah timbul dalam hati rasa takut kepada Allah kerana kita tidak tahu samaada puasa kita diterima ataupun tidak.
7. Perbanyakkan ibadah sunnat seperti mengaji alquran, tadarus alquran, berzikir, memperbanyakkan bacaan agama, solat sunat isyraq, solat sunat dhuha, solat sunat rawatib, solat sunat taubat, tahajjud, tasbih, hajat, witir dan sebagainya...

Justeru lihatlah diri, dimanakah kita dan berusahalah mempertingkatkan amal ibadat dan mencapai tahap puasa tertinggi iaitu puasa Khususul Khusus dan berasa cemaslah dengan ibadah kita, apakah diterima atau sebaliknya...saya mendoakan para pembaca dikurniakan hidayah dan taufiq untuk beribadah dengan tepat dan ikhlas.. wassalam.

Kebiasaan-kebiasaan Tak Sehat Orang Indonesia/Malaysia di Bulan Puasa

Kebiasaan-kebiasaan Tak Sehat Orang Indonesia di Bulan Puasa

Saat bulan Ramadan tiba, seluruh umat Muslim di dunia diwajibkan menunaikan ibadah puasa. Tak hanya untuk mendapatkan pahala, berpuasa juga banyak memberikan manfaat kesehatan. Sayangnya, ada beberapa kebiasaan orang Indonesia yang dinilai tidak sehat dan justru membuat puasa terasa semakin berat.
Jika dilakukan dengan benar, puasa memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain detoksifikasi (membersihkan tubuh), memicu proses penyembuhan dan penurunan berat badan.

Namun beberapa kebiasaan berikut dapat membuat ibadah puasa terasa berat dan juga tak sehat untuk tubuh:

1. Banyak makan manis saat sahur
Makanan yang terlalu manis dan karbohidrat sederhana akan meningkatkan gula darah secara cepat namun kemudian akan menurunkannya secara drastis, yang akhirnya akan menyebabkan tubuh kekurangan zat gula sebagai zat tenaga sehingga tubuh cepat lemas, cepat lapar dan mengantuk.

2. Langsung tidur sehabis sahur
Kondisi ini disebut refluks esofagus. Bila ini terjadi, makanan yang baru saja mencapai lambung akan berbalik arah ke kerongkongan dan membawa asam lambung. Akibatnya, kerongkongan akan terasa kering, panas, membuat mual, mulas dan ingin muntah. Ini akan semakin parah pada penderita maag.

3. Buka puasa pakai gorengan
Gorengan membawa efek yang tidak baik untuk saluran tenggorokan dan pencernaan, terutama bagi orang yang seharian mengosongkan perut. Makanan yang tinggi lemak seperti gorengan akan membuat orang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung.

4. 'Balas dendam' saat buka puasa bikin kolesterol naik
banyak sekali kecenderungan orang makan tidak terkontrol pada bulan puasa, terutama pada saat buka puasa. Hal ini dapat diamati dengan penuhnya restoran-restoran mahal yang menyajikan berbagai makanan termasuk makanan berkolesterol tinggi, di saat buka puasa.

5. Puasa malah makin gemuk karena makan berlebihan.
Biasanya orang yang berpuasa akan makan berlebihan ketika sahur karena takut lemas atau makan balas dendam saat buka. Sedangkan di pagi dan siang harinya, aktivitas fisik yang dilakukan berkurang, banyak tidur dan jarang sekali bergerak. Alhasil, lemak menumpuk dan akhirnya berat badan meningkat.

(dirangkum dari detikHealth, Senin,23/7/2012)

Mursi, Zanki dan Harapan Kebangkitan Dunia Islam


Jumat, 06 Juli 2012


Mursy, Zanki, dan Harapan Kebangkitan Islam
Oleh: Alwi Alatas*

TERPILIHNYA Dr. Muhammad Mursi sebagai Presiden Mesir memberikan ruh dan gairah baru di negeri yang selama beberapa dekade dipimpin oleh diktator itu. Fenomena terpilihnya Mursy tidak hanya menarik dan berkesan bagi masyarakat Mesir atau komunitas di kawasan Timur Tengah semata, tetapi juga bagi masyarakat dunia pada umumnya. Kemenangan Mursy ikut dirasakan sebagai kemenangan, atau setidaknya sebagai sebuah contoh yang bisa diambil sebagai pelajaran oleh banyak orang di negeri-negeri lainnya.

Editorial Media Indonesia pada hari Rabu, 27 Juni 2012, misalnya, mengangkat tema ‘Belajar dari Mursy’. Harian tersebut menyebutkan bahwa pidato yang dibawakan oleh Dr. Mursy melegakan semua pihak dan ia menyatakan siap menjadi pemimpin bagi semua warga Mesir. Mursy juga tidak menganggap dirinya sebagai penguasa, tetapi masyarakatlah yang merupakan penguasa, sebuah pesan yang perlu diambil pelajaran oleh para pemimpin di Tanah Air.

Sementara banyak pembaca yang tentunya telah mengetahui tentang Muhammad Mursy, karena berita tentang beliau banyak menghiasi media massa belakangan ini, mungkin banyak yang belum mengetahui tentang Nuruddin Zanki (1118-1174), tokoh yang juga hendak diangkat di dalam tulisan ini. Berikut ini merupakan informasi ringkas tentang Nuruddin Zanki. Beliau merupakan seorang keturunan Turki Saljuk yang menjadi sultan di Suriah/Syria menggantikan ayahnya yang wafat pada tahun 1146. Beliau memimpin wilayah tersebut pada masa Perang Salib II dan setelahnya.

Proses penyatuan wilayah Muslim di Suriah dan sekitarnya serta proses Islamisasi wilayah tersebut dapat dikatakan dimulai oleh tokoh ini, setelah sebelumnya kaum Muslimin berpecah belah dan sibuk dengan perselisihan mazhab dan politik. Pada akhir masa pemerintahannya, ia mengutus Shirkuh dan keponakannya, Shalahuddin al-Ayyubi, untuk masuk ke Mesir yang kemudian berlanjut dengan proses penghapusan Dinasti Fatimiyah oleh Shalahuddin. Nuruddin juga membangun visi yang kuat untuk membebaskan al-Quds yang ketika itu dikuasai oleh pasukan salib, walaupun beliau meninggal dunia sebelum sempat mewujudkan hal itu. Perjuangannya kemudian diteruskan oleh Shalahuddin al-Ayyubi.

Melalui tulisan ini kami ingin melakukan sedikit komparasi/perbandingan antara apa yang terjadi di Mesir sekarang ini dengan apa yang pernah berlaku pada masa Nuruddin Zanki. Sebetulnya perbandingan ini agak terlalu dini/awal dan barangkali tidak sepenuhnya relevan, karena di samping adanya perbedaan-perbedaan waktu, tempat, dan kondisi sosial-politik yang dihadapi oleh kedua tokoh ini, kemenangan Mursy juga masih berada di fase/fasa yang sangat awal dan belum diketahui akhirnya. Namun, ada beberapa kesamaan yang membuat kami tertarik untuk merefleksikan fenomena kemenangan Mursy ini pada apa yang pernah terjadi kira-kira 850 tahun yang lalu di kawasan yang hampir sama. Beberapa kesamaan itu terkait dengan suasana zaman serta harapan yang muncul di tengah masyarakat Muslim terkait dengan hadirnya masing-masing figur/tokoh ini.

Kita akan memulainya dari beberapa kemiripan suasana zaman. Nuruddin Zanki muncul sebagai pemimpin ketika masyarakat Muslim masih relatif terpecah belah.

Para pemimpinnya enggan bersatu dan para ulama sibuk dengan perselisihan mazhab. Dunia Islam yang dihadapi Mursy pada hari ini juga kurang lebih seperti itu. Para pemimpin Arab dan Muslim cenderung bermusuh-musuhan, dan para ulama dan tokoh Islam sibuk dengan perselisihan di antara mereka. Dunia Islam pada masa Nuruddin Zanki terpecah antara Sunni dan Syiah: Abbasiyah yang Sunni di Iraq, Iran, Suriah, dan Jazirah Arab berhadapan dengan Fatimiyah yang berhaluan Syiah Ismailiyah di Mesir.

Dunia Islam pada hari ini juga mengalami polarisasi ini: Mesir, Palestina, Turki, dan Jazirah Arab yang Sunni serta Iran yang berpaham Syiah Itsna Asy’ariah dan kini berada dalam satu kubu dengan Iraq dan Suriah. Perbedaannya adalah, pada masa kemunculan Nuruddin Zanki, Dinasti Fatimiyah di Mesir sudah mulai melemah, sementara Iran pada hari ini masih memiliki pengaruh yang sangat menonjol di kawasan Teluk dan Timur Tengah.

Zanki dan Mursy sama-sama menghadapi isu yang sangat krusial/crucial di dunia Islam, yaitu jatuhnya al-Quds (Yerusalem/Jurusalem) ke tangan non-Muslim. Saat Nuruddin Zanki menjadi sultan pada tahun 1146, al-Quds telah dikuasai oleh kekuatan salib Kristen selama 47 tahun.

Kini, ketika Mursy terpilih sebagai presiden Mesir, al-Quds telah dikuasai oleh Zionis Yahudi selama 64 tahun. Kedua tokoh ini, Zanki dan Mursy, sama-sama memiliki visi yang kuat untuk mengembalikan al-Quds ke tangan kaum Muslimin. Mursy merupakan kader al Ikhwan al Muslimun, organisasi yang telah sejak lama mencita-citakan pembebasan al-Quds dari tangan Zionis. Hamas di Palestina yang berhadap-hadapan langsung dengan kekuatan Israel, lebih memiliki afiliasi khusus dengan Ikhwanul dan bukannya dengan Iran sebagaimana yang disebut-sebut oleh beberapa media. Karena itulah kemenangan Mursy menimbulkan kekhawatiran yang besar di pihak Israel dan memberi harapan lebih besar bagi pembebasan Palestina.

Kepribadian keduanya juga memiliki beberapa kesamaan, setidaknya dalam semangat keagamaan. Nuruddin Zanki merupakan seorang pemimpin yang shalih dan zuhud. Beliau selalu menegakkan shalat berjamaah, melakukan shalat malam, menyintai/mencintai para ulama, ikut meriwayatkan hadits, dan sangat menjunjung tinggi syariat dan penegakkan keadilan.

Muhammad Mursy juga merupakan seorang yang shalih, hafiz al-Qur’an, dan selalu berusaha menegakkan shalat berjamaah. Bahkan kini setelah menjadi presiden beliau tetap menjalankan kebiasaannya itu dan menjadi imam bagi para pengawal peribadinya (Kompas.com, 28 Juni 2012).

Kehidupan Zanki jauh dari kemewahan, ia tidak mau makan berlebihan, dan ia terbiasa hidup sederhana. Ia tidak memandang kerajaan yang berada di dalam genggamannya sebagai milik atau sumber penghasilannya.

Ketika istrinya mengutus seseorang untuk meminta tambahan uang belanja kepadanya, Nuruddin Zanki menegur dengan kata-kata, “… Seandainya dia berpikir bahwa harta yang berada di tanganku adalah hartaku, sesungguhnya itu adalah pikiran yang salah. Sesungguhnya itu adalah harta Muslimin, dan untuk maslahat Muslimin, dan disiapkan untuk keadaan perang. Aku telah dijadikan penjaganya, dan aku tak akan mengkhianati mereka.”

Mursy juga bukan seorang yang mementingkan kesenangan duniawi. Walaupun ia merupakan seorang doktor bidang teknik lulusan Amerika Serikat/Syarikat, kehidupannya relatif sederhana. Rumahnya berada di luar kota Kairo dan ia mengontrak/menyewa rumah selama beraktivitas di Kairo. Saat diangkat menjadi presiden, tampaknya ia dan keluarganya merasa enggan untuk pindah dan tinggal di istana kepresidenan/presiden.

Kemunculan Nuruddin Zanki dan Mursy pada zaman mereka masing-masing meniupkan suatu harapan baru di tengah dunia Islam, setelah kaum Muslimin tenggelam dalam kemunduran dan kekalahan selama beberapa waktu lamanya. Di masa-masa Perang Salib, harapan itu mulai muncul sejak masa kepemimpinan Imaduddin Zanki, ayah Nuruddin, dan menjadi lebih kuat lagi pada masa kepemimpinan Nuruddin Zanki. Harapan ini terlihat jelas, misalnya, pada proses penyatuan Damaskus ke dalam wilayah kekuasaan Nuruddin Zanki pada tahun 1150-an. Ketika menguasai beberapa wilayah di sekitar Damaskus, Nuruddin Zanki melarang anak buahnya melakukan penjarahan atau kezaliman terhadap penduduk.

Pada suatu hari, ketika Nuruddin Zanki dan pasukannya tiba di wilayah Ba’albek pada pertengahan tahun 1150, tiba-tiba hujan turun selama tiga hari berturut-turut, setelah sekian lama hujan tidak turun di wilayah itu. Orang-orang mengaitkan hal ini dengan kehadiran Nuruddin Zanki dan mengatakan, “Ini semua disebabkan oleh pengaruhnya yang penuh berkah, keadilannya dan perbuatannya yang lurus.” Kini ketika Mursy meraih kemenangan di Mesir, harapan-harapan baru pun muncul di tengah kaum Muslimin di beberapa belahan dunia. Kaum Muslimin di luar Mesir ikut menyambut kemenangan Mursy, seolah-olah sosok ini adalah presidennya juga. Foto-foto serta berita tentang Mursy yang bermunculan di beberapa media sosial, menyiratkan cukup besarnya harapan itu.

Bagaimanapun, Mursy masih berada di fase awal kemenangannya. Nuruddin Zanki sudah melewati zamannya dan telah menutup perjuangannya dengan manis. Mursy masih harus melewati hari-harinya dan sejarah masih akan mencatatnya. Dulu Nuruddin Zanki memulai perjuangannya sebagai sultan di Suriah dan pada akhir masa pemerintahannya berhasil menaklukkan Mesir dan mengakhiri riwayat Dinasti Fatimiyah yang memang sedang sakratul maut. Penyatuan kedua kekuatan ini kemudian membuka jalan bagi Shalahuddin al-Ayyubi pada masa berikutnya untuk membebaskan al-Quds dan Palestina dari tangan pasukan salib.

Kini Mursy mulai memimpin Mesir dan pada saat yang sama Suriah/Syria yang dipimpin oleh rezim/regim berlatar Syiah Alawit tengah bergejolak. Semua mata tengah memandang, akankah rezim di Suriah jatuh pada akhirnya dan akankah hal itu membuka jalan bagi dikuasainya kembali al-Quds oleh kaum Muslimin? Banyak yang memiliki harapan seperti ini.

Bagaimanapun, ada beberapa perbedaan yang perlu dicermati. Dinasti Fatimiyah di Mesir sudah sangat lemah pada masa Nuruddin Zanki dan Nuruddin Zanki tidak masuk ke Mesir melainkan karena dua alasan.

Pertama, karena pasukan salib masuk ke negeri itu atas undangan wazir Mesir dan berusaha menanamkan pengaruhnya di sana.

Kedua, karena khalifah Fatimiyah, yang berseberangan dengan wazirnya, meminta pertolongan kepada Nuruddin Zanki agar ia mengirimkan pasukan untuk membantu mereka. Hal ini disetujui Nuruddin Zanki dengan dikirimkannya Shirkuh dan keponakannya, Shalahuddin al-Ayyubi, berserta pasukannya ke Mesir. Setelah Mesir dikuasai dan Shalahuddin kemudian menjadi pemimpin Mesir, proses perubahan pemerintahan Mesir menjadi Sunni dilakukan secara gradual dan tanpa kekerasan.

Barulah pada masa berikutnya, setelah wafatnya Nuruddin Zanki pada tahun 1174, Mesir dan Suriah bahu membahu di bawah kepemimpinan Shalahuddin al-Ayyubi dalam melancarkan perjuangan sehingga tercapainya pembebasan al-Quds dan Palestina beberapa tahun berikutnya.

Keadaannya berbeda pada hari ini. Di tengah mulai munculnya kekuatan politik Sunni di Timur Tengah saat ini, kekuatan politik Syiah yang berpusat di Iran juga masih sangat menonjol. Hal ini membuka peluang bagi terjadinya gesekan dan benturan fisik di antara kedua belah pihak yang sebetulnya tidak menguntungkan bagi dunia Islam secara keseluruhan.

Ancaman benturan itu cukup terasa pada pertarungan di Suriah saat ini di mana pemerintahan Sunni pada umumnya berpihak pada masyarakat Suriah dan berusaha menjatuhkan rezim Assad, sementara Iran membela dan berusaha mempertahankan pemerintahan Suriah yang sejak lama telah menjadi sekutunya.

Konflik di Suriah juga secara intensif melibatkan kekuatan Barat. Masalahnya, jika pada masa Nuruddin Zanki dahulu Fatimiyah menjadi pihak yang bekerja sama dengan kekuatan salib, kini dunia Sunni berada di front yang sama dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Baratnya. Apa pun alasannya, keadaan ini dapat membawa pada dua konsekuensi: apakah Amerika Serikat yang dimanfaatkan untuk mendongkel rezim Suriah, atau Amerika Serikat dan sekutunya yang memanfaatkan kaum Muslimin untuk berperang satu sama lain dan pada gilirannya akan melanggengkan hegemoninya di Timur Tengah. Ini merupakan keadaan yang mesti disikapi dengan sangat hati-hati. Sebab sejarah sering memberitahu kita bahwa terjadinya kerjasama dengan musuh yang lebih kuat dalam sebuah konflik internal bukanlah pertanda yang bagus bagi independensi suatu masyarakat dari penjajahan.

Perjalanan Mursy dan Mesir masih cukup panjang. Kita pun tidak kehilangan harapan dan optimisme bahwa ini merupakan awal dari kemenangan dunia Islam serta pembebasan al-Quds. Harapan itu akan tetap ada, selama jalan-Nya tetap diikuti dan keridhaan serta pertolongan-Nya masih tetap menaungi umat ini.[]

Singapura, 15 Sha’ban 1433/ 5 Juli 2012

____
*Penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, kini sedang mengambil program doktoral bidang sejarah di Universiti Islam Antarabangsa, Malaysia

*http://www.hidayatullah.com/read/23495/05/07/2012/mursy,-zanki,-dan-harapan-kebangkitan-islam.html
http://www.pkspiyungan.org/2012/07/mursi-zanki-dan-harapan-kebangkitan.html

Tuesday, July 24, 2012

Awal Ramadhan: Mursi Melangkah ke Kampung Halaman


Liputan Adi Sucipto*
*WNI (warga Indonesia) tinggal di Mesir

Presiden Mursi sholat tahiyatul masjid
Kota Zagazig terdapat sebuah masjid yang besar nan indah bernama “Masjid Fath”, ia menjadi masjid pertama yang di ziarahi dan ditunaikan di dalamnya shalat Jum’at pada Ramadhan 1433 H oleh seorang presiden yang juga berasal dari kota ini. Awal puasa di Mesir jatuh pada hari Jum’at, 20 Juli 2012 dan di awal puasa ini pun Presiden Mesir yang baru memiliki banyak agenda diantaranya ziarah ke tempat kediamannya di provinsi Sharqeya.

Mengetahui presiden akan datang dan menunaikan solat Jum’at di masjid kebanggaan orang-orang Zagazig, maka tak heran pagi jum’at mulai pukul 9 hingga tiba waktu solat jum’at, masyarakat ramai berbondong-bondong menuju masjid megah ini untuk menunaikan solat jum’at sekaligus ingin melihat secara langsung sosok presiden yang lahir di desa Al Idwah, Zagazig.

Saat akan memasuki masjid, seluruh masyarakat wajib antri dan semuanya diperiksa satu persatu oleh polis tak terkecuali saya pada waktu itu yang juga ikut antri (beratur, queue). Ketika masuk masjid, saya melangkah ke depan mengambil shaf paling awal, kemudian melaksanakan solat sunat tahiyatul masjid. Jam sudah menunjukan pukul 11 siang, para jam’ah solat Jum’at pun kian banyak, mereka rela berdesak-desakan untuk menunggu kedatangan sang presiden yang sebentar lagi akan memasuki masjid, sambil menunggu sebagian jama’ah banyak yang membaca qur’an dan berdzikir.

Terlihat di depan pintu masuk, syaikh Ali Jum’ah sang Mufti Mesir telah tiba didampingi beberapa ulama al Azhar lainnya. Banyak ucapan yang dilontarkan oleh jama’ah masjid saat menunggu kedatangan presiden, ada yang menyerukan takbir dan tahmid, dan ada pula yang bershalawat. Tak lama kemudian DR. Muhammad Mursi tiba dan memasuki masjid, tampak juga ketua Majelis Syura (MPR) Prof. Dr. Ahmad Fathi yang juga berasal dari Zagazig, para jama’ah pun berdiri ingin melihat langsung sosok pemimpin mereka yang baru, para paswalpres pun berdiri, membuat pagar mengamankan situasi.

Masjid Fath Zagazig
Setelah DR.Mursi masuk masjid, ia tidak langsung duduk tapi melaksanakan solat sunat tahiyyatul masjid, melihat kejadian ada salah seorang bapak Mesir yang duduk di samping saya berkata : “Ahsanun nas” (manusia terbaik). Ada yang berteriak “Kullu sanah wa anta thoyyib ya Rais” (kebaikan selalu menyertaimu duhai Presiden). Dan ada pula yang berkata: “Berpuluh-puluh tahun saya solat di masjid ini, baru kali ini diziarahi presiden dan ia solat bersama kita”, mendengar ungkapan itu salah seorang jama’ah di sampingnya bertutur: “Hadza min fadhli Rabbi”. Bahkan ada seorang Bapak membawa 2 orang anak laki-lakinya yang masih kecil, ia berkata kepada anaknya: “itu nak presdien kita, Mursi .. agar kalian tahu”. Gema takbir pun berkumandang dari setiap sudut masjid Fath.

Melihat suasana seperti ini, badan saya pun bergetar dan hati saya berkata: “Ya Allah, alangkah indahnya suasana seperti ini, masyarakat Mesir sekarang sudah merasakan begitu dekatnya pemimpin dengan rakyatnya, segala puji hanya bagi Engkau”.

Saat Khatib jum’at berkhutbah, ia berpesan kepada seluruh jama’ah: “hendaklah kita semua berbuat adil kepada siapa saja, pemimpin harus berbuat adil kepada rakyatnya, karena adil itu dekat dengan taqwa”.

Seusai shalat, DR. Mursi langsung berdiri, menyalami rakan-rakannya dan juga kepada para ulama-ulama. Ada yang menarik setelah itu, ketika panwalpres mempersilakan Musri untuk segera meninggalkan ruang masjid, Mursi menolak dan ia minta diberikan mikrofon, dan ia pun langsung berbicara sambil mendekati jama’ah: “Segala puji bagi Allah, kita dipertemukan Allah pada bulan Ramadhan kali ini dan saya berpesan kepada semuanya; banyak-banyaklah membaca al Qar’an dan amalkan isi al Qur’an”. Mendengar penyampaian itu semua jama’ah bertakbir .. “Allahu Akbar”, gemuruh suara pun menggema di dalam hingga ke luar masjid. Mursi keluar masjid dan langsung menuju mobil/kereta keprisidenan.

Saya melihat masyarakat, tampak rasa bahagia di wajah-wajah mereka , semua bergembira, senang, penuh suka cita, seakan – akan mereka tidak ingin berpisah dari Sang Presiden dan ini merupakan sesuatu yang baru bagi mereka. Sungguh amat sangat jauh berbeda yang pernah saya rasakan dan alami sekitar 5 tahun yang lalu, di saat Hosni Mubarak berkunjung ke Zagazig. Kebetulan waktu itu saya tinggal di apartemen lantai 7 samping stadium. Sehari sebelum presiden Mubarak tiba, polisi sudah berjaga–jaga, mereka berdiri di atas apartemen dengan persenjataan yang lengkap. Pada saat Mubarak akan tiba di lapangan stadium dengan kendaraan helikopter, seluruh jendela rumah kami ditutup dan tidak boleh melihat apalagi membuka pintu dan jendela. Dan pernah kejadian juga sebelumnya saat kampanye/kempen pilpres (Pilihan Raya Presiden) Mesir di stadium Zagazig, teman-teman saya yang tinggal di apartemen tingkat 7 tadi diungsikan/ditempatkan sementara (5 hari) ke rumah teman Indonesia yang lainnya demi keselamatan sang diktator Mubarak yang ingin kembali mencalonkan Presiden Mesir.

Selanjutnya, Mursi kembali melanjutkan perjalanan, melangkah menuju desa Al Idwah - Sharqeya, menziarahi keluarga dan buka puasa bersama.

Penulis: Adi Sucipto

Demikian tulisan ini saya sampaikan, semoga banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Kepada rakyat Mesir, mabrouuk, telah Allah kirimkan kepada kalian sosok pemimpin yang beriman yang dekat dan sayang kepada masyarakat. Semoga DR. Mursi senantiasa diberi taufik dan kekuatan untuk memimpin negeri kinanah ini, amin ya Rabb, selamat berjuang rakyat Mesir!! Ramadhan Kareem.

*http://www.facebook.com/photo.php?

http://www.pkspiyungan.org/2012/07/pengalaman-unik-wni-menguntit-presiden.html

Jangan pernah kecewa dengan kebaikan yang telah kau berikan...di jalan dakwah ini


15 Juli 2012





Oleh Abdullah Haidir, Lc
PIP PKS Arab Saudi


Nota untuk pembaca selain dari Indonesia: Pilkada = pilihan raya ketua daerah
Kalah di Pilkada sih wajar aja... yang ga wajar kalau 'kalah' di bulan Ramadan...

Kecewa dg hasil Pilkada juga ga terlalu prinsip... yang penting jangan kecewa dengan kebaikan yang pernah diberikan....

Lesu karena yang diusung tidak terpilih yaa normal, tapi jangan lesu mengusung dan menebarkan kebaikan...

Merasa ditinggalkan juga boleh2 aja... tapi jangan pernah meninggalkan masyarakat dengan dakwahmu, sejumput senyummu dan serangkaian pelayananmu yang mampu kau berikan... :)

Kalau usahamu mengajukan orang yang dapat membawa kebaikan masih belum mendapatkan sambutan, toh kamu bisa bawa sendiri kebaikan itu kepada siapa yang kamu inginkan ... walau sekecil apapun...

Ashlih nafsak... wad'u ghairak... perbaiki dirimu, dakwahkan orang lain... sederhana saja... baaarokallahu fiikum...





___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia 

Boleh Tahajud/Qiyamullail Sesudah Tarawih dan Witir


22 Juli 2012




Oleh Abdullah Haidir, Lc
PIP PKS Arab Saudi



Pendapat jumhur ulama, dan ini yang lebih kuat, bahwa orang yang sudah shalat witir di awal malam, tidak ada halangan baginya untuk shalat malam lagi di akhir malam jika dia ingin melakukannya.

Karena terdapat riwayat bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan shalat dua raat setelah shalat witir (HR. Tirmizi, Ibnu Majah, dinyatakan shahih oleh Al-Albany).

Sejumlah ulama, Imam Nawawi di antaranya, menyatakan bahwa perbuatan Nabi shallallahu alaihi wa sallam ini untuk menunjukkan kebolehan shalat malam setelah shalat Witir.

Dia tidak perlu shalat witir lagi apabila sudah shalat witir sebelumnya. Karena sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ

"Tidak ada dua witir dalam satu malam." (HR. Abu Daud, Tirmizi, dll).

Adapun hadits,

اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

"Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari dengan shalat Witir." (Muttafaq alaih).

Dipahami para ulama sebagai hanya sebagai anjuran untuk menjadikan shalat witir sebagai akhir shalat malam. Atau ada juga yang memahami bahwa shalat witir hendaknya didahului oleh shalat-shalat yang genap, karena sebelumnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berbicara, bahwa shalat malam itu dua rakaat.

Intinya adalah bahwa dalam hadits tersebut tidak terdapat larangan untuk shalat malam lagi setelah shalat witir.

Karena itu, bagi yang shalat berjamaah Taraweh, sebaiknya dia ikut shalat bersama imam hingga selesai, termasuk shalat witir bersama imam. Kalaupun di akhir malam dia ingin shalat lagi, dia dapat melakukannya tanpa mengulangi lagi shalat witirnya. Karena shalat bersama imam hingga selesai, dianjurkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan dianggap sebagai shalat malam secara sempurna.

إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الْإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

"Sesungguhnya siapa yang shalat (taraweh) bersama imam hingga selesai, akan dicatat baginya qiyamullail secara sempurna." (HR. Tirmizi dan Nasa'i)

Disamping hal tersebut lebih mendatangkan kesatuan dan keutuhan di antara jamaah masjid.

Wallahua'lam.
http://www.pkspiyungan.org/2012/07/boleh-tahajudqiyamullail-sesudah.html

Memaknai Puasa


Selasa, 24 Juli 2012

Oleh Muhammad Choirin*
IKADI

Ramadhan adalah sebuah madrasah imaniah bagi kaum Muslimin. Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, puasa adalah sebuah media yang harus menghasilkan ketakwaan. (QS al-Baqarah [2]: 183). Orang yang berpuasa secara benar akan menjadi pribadi-pribadi muttaqin.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Minimal ada lima kaidah untuk mengoptimalkan makna puasa bagi kehidupan Muslim.  

Pertama, puasa hendaklah didasari atas keimanan (amanu). Allah SWT menggunakan ungkapan ya ayyuhallazina amanu. Hal ini menuntut agar kedatangan Ramadhan disambut dengan keimanan. Iman merupakan satu-satunya energi yang dapat membentuk sikap dan karakter seseorang. Dengan iman, seseorang akan mampu bersabar untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa. Inilah rahasia hadis Nabi Muhammad SAW. Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan mengharap rida Allah maka ia akan diberikan ampunan dosa yang telah lalu.

Kedua, puasa harus menjadi karakter dalam diri seorang Muslim (kutiba). Allah SWT menggunakan istilah kutiba (ditulis) bukan furidha atau ujiba. Dalam beberapa kamus bahasa Arab, kata ini sering diartikan dengan al-naqsyu `alal hijarah (mengukir di atas batu). Hal ini menunjukkan bahwa puasa menghasilkan sikap dan karakter yang pasti, seperti disiplin, patuh pada aturan, amanah, dan sungguh-sunguh dalam menjalani ketaatan syariat Allah SWT.

Ketiga, mampu menahan diri. Kata kunci dari ibadah puasa adalah menahan diri, hal ini karena secara bahasa, puasa bermakna al-imsak (menahan diri). Siapa pun yang berpuasa ia harus menjadi pribadi yang dapat menjaga diri. Orang-orang sukses adalah orang yang dapat menahan diri dari sifat marah, arogan, egois, dan lain-lain. Jika menjadi orang kaya, ia dapat menahan diri untuk tidak sombong. Jika miskin, ia dapat menahan diri untuk tidak tamak.

Keempat, mampu mengambil pelajaran dari orang lain. Puasa yang diwajibkan kepada umat Islam ini bukan ibadah baru, melainkan ibadah yang sangat lama dan tua, kama kutiba `alallazina min qablikum (sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu). Salah satu hikmah didatangkan ungkapan ini adalah untuk menyentuh psikologi kaum Muslimin untuk tidak merasa sendirian dalam beribadah. Inilah rahasia mengapa puasa pada bulan Ramadhan lebih ringan dibanding melaksanakan puasa sunah di luar bulan Ramadhan.

Kelima, puasa harus diproyeksikan untuk membuahkan ketakwaan. Sebab itu, kaum Muslimin wajib melaksanakan berbagai ketaatan yang dapat menghasilkan ketakwaan. Standar puasa yang sukses dan menghasilkan ketakwaan adalah pola dan frekuensi ibadah setelah Ramadhan yang jauh lebih meningkat.

Kelima tips tersebut menjadikan puasa akan menghasilkan karakter dan men-sibghah kehidupan seorang Muslim seusai bulan Ramadhan.[]

*REPUBLIKA (24/7/12) Rubrik Tausihyah kerja sama antara Republika dan Ikatan Dai Indonesia (Ikadi)

___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
 http://www.pkspiyungan.org/2012/07/memaknai-puasa.html

Amalan Utama Ramadhan


22 Juli 2012

Assalamualaikum wr wb Ustaz, bagaimana cara dan amalan apa saja yang biasa dilakukan Rasulullah untuk menghidupkan bulan suci ini agar Ramadhan saya berkualitas dari sebelumnya? Waalaikumussalam wr wb

Oleh Ustadz Bachtiar Nasir*

Menjelang Ramadhan tiba, Imam Malik biasa bertanya kepada para sahabatnya tentang cara dan bentuk amalan apa yang mereka lakukan agar ibadah Ramadhan tahun ini menjadi lebih dari sebelumnya.

Menjawab pertanyaan di atas berikut beberapa amalan utama di bulan puasa.

Berpuasalah dengan ilmu dan kualitas terbaik lewat cara merasakan hubungan langsung dan tanpa perantara apa lagi penghalang antara kita dan Allah SWT.

Memperoleh ampunan (maghfirah) sebagai misi utama shaum, sehingga pelaksanaan ibadah Ramadhan dikerjakan dengan penuh kehusyukan dan kerendahan serta kehinaan diri di hadapan Allah.

Selain itu, menargetkan diri untuk meninggalkan maksiat secara total dengan menjadikan ibadah shaum sebagai perisainya.

Amalan selanjutnya, menerapkan disiplin tingggi dalam mendirikan shalat tarawih dan tahajud dengan penuh semangat dan kekhusyukan. Berkomitmenlah untuk mendirikan shalat-shalat dengan berjamaah bersama imam hingga selesai.

Selain itu, kita harus bergaya hidup dermawan, minimal dengan memberikan menu berbuka kepada yang berpuasa dan dengan mengeluarkan zakat, infak, sedekah, wakaf, bahkan jihad harta di jalan Allah.

Dari Zaid bin Khalid al-Juhanni, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang memberikan bukaan kepada orang yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa, sementara pahala orang yang berpuasa tersebut tidak dikurangi sedikit pun." (HR Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Nasa`i).

Maksimalkanlah tilawah dan tadarus Alquran dengan penuh kesungguhan, serta mentadaburi dan mengamalkannya, karena Ramadhan adalah bulan AlQuran. Nabi membaca, mengulangi, dan mempelajari Alquran pada bulan ini bersama malaikat Jibril seperti yang dijelaskan dalam hadis di atas.

Dan para generasi awal Islam selalu menggunakan Ramadhan ini untuk lebih memperbanyak membaca AlQuran dibanding bulan-bulan lainnya.

Tetap duduk di masjid seusai berjamaah Subuh hingga matahari terbit dan mengerjaan shalat sunah dua rakaat. Lalu, memusatkan segenap dan potensi diri hanya untuk Allah demi menguatkan hubungan diri dengan-Nya dengan cara beriktikaf di masjid, terutama pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

Rasakanlah kenikmatan beribadah haji bersama Rasulullah dengan cara berumrah di bulan Ramadhan. Tentu ini bagi yang mampu.

Berjuang melesatkan kualitas diri dan perolehan balasan kebajikan melebihi amal yang dikerjakan selama 1,000 bulan, dengan bekerja sejak malam pertama menjadi yang terpilih di malam qadar. Dan berusahalah menjadi pemenang yang paling banyak melakukan kebajikan dan zikir serta doa dan istigfar di sepertiga akhir malam. Wallahu a’lam bish shawab.

*REPUBLIKA (21/7/12)
http://www.pkspiyungan.org/2012/07/amalan-utama-ramadhan.html

Monday, July 23, 2012

30 Tahun Sholat di Trotoar


30 Tahun Sholat di Trotoar



Mengakrabi jalanan telah dilakoni Rosmiza (57) selama 30 tahun. Selama itu pula, pinggiran Jalan Gatot Subroto, Medan, yang sumpek dan ramai oleh lalu lalang kendaraan menjadi tempatnya beribadah.

Ya, selama itu pula Rosmiza tak pernah meninggalkan sholat, kendati harus melakukannya di atas trotoar di pinggir jalan raya. Terik mentari dan guyuran hujan bukanlah alasan baginya untuk tidak menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah.

Suara knalpot sepeda motor dan bunyi riuh klakson kendaraan tak sedikit pun mengurangi kekhusukannya. Jiwanya tetap tenang mengucap seribu doa dan syukur kepada Ilahi.

"Sholat dimana pun akan sama saja, karena bukan suasana yang pengaruhi doa saya," ucapnya sembari tersenyum simpul.

Air wudhu didapatnya dari toko kue atau dealer mobil yang tak jauh dari tempatnya berdagang. Jika hujan, dia solat di teras ruko yang terhindar dari hujan. "Tak ada alasan untuk tidak sholat," tegasnya.

Nenek empat cucu ini sempat meneteskan air mata ketika menceritakan kisah hidup yang belum bisa dikatakan sejahtera. Dia berusaha sambil berdoa, itu yang menurutnya sangat penting. Hingga dia tak pernah merasa pernah terhimpit masalah berat. Dia hadapi semua dengan senyum dan syukur.

Rosmiza sehari-hari berdagang lemang, kue timpan dan nagasari bersama suaminya. Lemang bukanlah buatannya, melainkan dia membelinya dari orang lain. Dia hanya membuat kue tambahan untuk memperbanyak dagangan.

Ketika pagi menjemput, dia berdagang di Pasar Kampung Lalang, tetapi sehabis solat Dzuhur dia berdagang di Jalan Gatot Subroto, tepat di seberang Hotel Alpha Inn, Medan.

Setiap harinya, dia menyelesaikan solat dua waktu (Ashar dan Maghrib) di pinggir Jalan Gatot Subroto, tepat di sebelah sepeda dagangannya.

Tak banyak yang dia dapat per hari, tetapi cukup memenuhi kebutuhan hidup hariannya. Bahkan, dia sudah menyekolahkan anaknya hingga sederajat sekolah menengah atas (SMA) dari hasil berdagang lemang. Dia sebenarnya mau menguliahkan anak-anaknya, tetapi sayangnya tak satu pun anaknya yang berniat mengecap bangku kuliah.

Wajah seorang perempuan yang masih berseri ini percaya kalau hidupnya akan berarti jika terus taat kepada Allah SWT.

"Dunia ini berapalah lamanya, dan saya tidak akan dapat apa-apa dari sini. Kalau mati, akan sirna semua," ujarnya sembari menatap nanar ke arah lalu lalang kendaraan.

http://forum.viva.co.id/aneh-dan-lucu/448483-30-tahun-sholat-di-trotoar.html

Otoritas Maungdaw menargetkan para ulama Muslim Rohingya





Pasukan intelijen militer Burma dan pasukan keamanan perbatasan (Nasaka) telah menargetkan para ulama Muslim sejak kemarin (21/7/2012), seorang guru di Maungdaw, Arakan melaporkan, dilansir Kaladan News.

Para petugas Nasaka, memanggil semua pegawai desa dengan lima pemuka agama (Muslim) di kantor Nasaka daerah no.6 hari ini (22/7) sekitarpukul 9:30 waktu setempat, Nasaka memerintahkan para pegawai Muslim dan para ustadz atau syaikh untuk tidak melaksanakan shalat berjama'ah di Masjid atau di rumah, jika diketahui shalat jama'ah digelar Nasaka akan menangkap siapa saja yang mengikuti shalat berjama'ah itu. Nasaka juga memperingatkan para ulama Muslim untuk tidak 'menyulut konflik' antara Muslim Rohingya dan Buddhis Rakhine, papar seorang pegawai desa tersebut.

Setelah pertemuan itu, para petugas (Nasaka) menangkap lima ustadz, Maulana Abu Siddique (45), dari desa Hla Poe Khuang, Maulana Yusuf Ali (40) dari desa Zin Paung Nyar , Maulana Muhammad Alam (40) dari desa Poungzarr, Moulan Kawlim (40) dari desa Hlabawzar dan Moulana Dil Muhammad (40) dari desa Hlabawzar.

Selain itu, seorang warga desa mengatakan bahwa Nasaka dan intelijen militer menangkap 4 Muslim Rohingya dari Masjid Jami desa Thayai Gonetan (Knonena Para) pada saat mereka sedang shalat di beranda Masjid.

Mereka yang ditangkap bernama Maulana Fazal Haque (50), Butu (31), Amir Abdul Gaffur (42) dan Maulana. Mereka semua ditahan di markas Nasaka di daerah no.7.

Di sisi lain, Nasaka dan intelijen militer juga menangkap 6 Muslim Rohingya dari Pa Nyaung Pingyi dan 3 lainnya dari desa Du Nyaung Pingyi Sabtu pagi ini, kata seorang warga desa dari selatan Maungdaw.

Menurut laporan, akhir-akhir ini kebanyakan Muslim yang ditangkap adalah para ulama atau muridnya.



https://www.facebook.com/photo.php?fbid=498687950146560&set=a.163324437016248.39821.163314510350574&type=1&theater

Baru Masuk Islam, Dirikan Masjid Dari Sabut Kelapa Untuk Solat Berjamaah


Baru Masuk Islam, Dirikan Masjid Dari Sabut Kelapa Untuk Solat Berjamaah



Subhanallah

Orang-orang di Republik Togo, Afrika Barat. Mereka baru saja masuk Islam, kemudian membangunkan masjid ala kadarnya dari sabut kelapa. - Dr. Muhammad al Khudairi


Ulasan GB

Demikian untuk kita renung sejenak di bulan mulia ini.

Orang yang baru menganut Islam, sanggup dengan apa jua keadaannya mendirikan sebuah "masjid"/"surau" dari sabut kelapa untuk mendirikan solat.

Sedangkan kita yang dah lama Islam, malah kebanyakannya dilahirkan sudahpun beragama Islam, masjid sebesar mahligai dengan lantai mozek & berkarpet lagi, beratap genting berlampu gantung, pun masih ramai yang leka dan lalai mendirikan solat.

Melihat gambar di atas, tidakkah kita mahu menyedari & menginsafi:

"Maka nikmat Allah yang mana hendak kamu dustakan? [Ar-Rahman:13] dan firman Allah lagi

“Hai orang-orang beriman, barangsiapa yang murtad di antara kamu dari pada agamanya, kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Allah mengasihi mereka dan mereka mengasihi Allah, mereka lemah lembut terhadap orang beriman dan tegas terhadap orang-orang yang ingkar. Mereka berjuang pada jalan Allah, dan tidak takut akan cerca orang yang mencerca. Demikian itu kurnia Allah, diberikan kepada sesiapa yang dikehendakinya, Allah luas kurnianya lagi maha mengetahui.” (Al-Maidah:54) 

Amnesty: Pembantaian Muslim Rohingya Berlanjut



TEMPO.COYangoon - Ibadah Ramadan tak bisa dilakukan dengan tenang oleh etnis Rohingya yang mayoritas muslim di Myanmar. Kekerasan komunal terus berlangsung di Myanmar barat, enam minggu setelah pemerintah mengumumkan keadaan darurat. Amnesty International mengklaim/mendakwa minoritas muslim Rohingya dipukuli, diperkosa, dan dibunuh.

Kelompok hak asasi ini menuduh pasukan keamanan dan etnis Buddha Rakhine melakukan serangan baru terhadap Rohingya yang dianggap sebagai orang asing oleh mayoritas etnis dan disangkal kewarganegaraannya oleh pemerintah karena menganggap mereka pemukim ilegal dari negara tetangga Bangladesh.

Setelah serangkaian pembunuhan sejak akhir Mei, pertempuran berdarah menyebar dengan cepat di banyak negara bagian Rakhine di pesisir Myanmar.

Pemerintah mengumumkan keadaan darurat pada tanggal 10 Juni, mengirim pasukan untuk memadamkan kerusuhan dan melindungi masjid dan biara-biara. Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 78 orang tewas dan ribuan rumah milik kaum Budha dan muslim dibakar atau hancur.

Sejak itu, kekerasan komunal terus berlanjut, meskipun intensitasnya semakin berkurang. Amnesty mengatakan serangan itu sekarang diarahkan sebagian besar pada populasi Rohingya.

"Kekerasan dalam enam minggu terakhir ini menyasar umat Islam umumnya dan Rohingya secara khusus menjadi target dan korban," kata Benjamin Zawacki, seorang peneliti Amnesty International, mengatakan kepada Associated Press. "Kekerasan dilakukan baik oleh aparat maupun etnis Rakhine Buddha. Namun pasukan keamanan justru menutup mata dalam beberapa kasus."

Pejabat pemerintah Myanmar tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan komentar. Amnesty juga mengatakan pasukan keamanan, termasuk polisi dan tentara, telah menahan ratusan orang Rohingya.

"Sementara pemulihan ketertiban, keamanan, dan perlindungan hak asasi manusia diperlukan, penangkapan tampaknya dilakukan sewenang-wenang dan diskriminatif, melanggar hak atas kebebasan dan kebebasan dari diskriminasi atas dasar agama," kata Amnesti dalam pernyataannya.

Kekerasan, yang mencapai titik paling berdarah pada bulan Juni, merupakan  pertumpahan darah sektarian dan menimbulkan kekhawatiran internasional mengenai nasib Rohingya di Burma.

Presiden Burma, Thein Sein, mengatakan awal bulan ini solusi untuk permusuhan etnis di negara bagian Rakhine adalah dengan mengirim Rohingya ke negara ketiga atau Badan Pengungsi PBB, UNHCR, menjaga mereka. Kepala UNHCR, Antonio Guterres, mengatakan, bagaimana pun, itu bukan tugas pihaknya untuk memukimkan kembali Rohingya.
Ulasan: Mana Asean? Mana OIC? Teruskan doa kita kepada saudara2 kita Muslim Rohingya.

Bersedekahlah walau Sedikit!



Asy-Syaikh Ibnu Baz – rahimahullah – menjawab:

“Ungkapan seperti ini tidak ada sisi baiknya dan tidak layak untuk seseorang berkata demikian. Bahkan yang disyariatkan bagi seorang muslim untuk berinfak dari apa yang Allah beri kepadanya walaupun ala kadarnya, sebab Allah Yang Maha Mulia dan Agung berfirman:

آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُم مُّسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَأَنفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ ﴿٧﴾
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. Q.S. Al-Hadiid: 7.

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنفِقُوا خَيْراً لِّأَنفُسِكُمْ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٦﴾
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dirinya dari kekikiran maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Q.S. At-Taghaabun: 16.

Dan ayat yang semakna ini adalah banyak.

Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda:
(( اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ، فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ ))
Berlindunglah dari neraka walau dengan setengah kurma. Siapa yang tidak memiliki maka dengan perkataan yang baik.(Hadits Abu Hurairah, riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

(( مَنْ تَصَدَّقَ بعَدلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ ، وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيبَ ، فَإنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِينِهِ ، ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهَا كَمَا يُرَبِّي أحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الجَبَلِ ))
Siapa yang bersedekah senilai satu buah kurma dari penghasilan yang halal – dan Allah tidak akan menerima (sedekah) kecuali dari yang baik – tidak lain Allah akan menerima dengan tangan kanannya kemudian memeliharanya untuk pemiliknya, sebagaimana salah seorang kalian memelihara anak kudanya, sampai sedekah itu menjadi sebesar gunung. (Hadits Abu Hurairah, Muttafaqun ‘alaih)

Hadits-hadits dalam permasalahan ini banyak.
Maka, disyariatkan bagi setiap mukmin untuk memperbanyak sedekah walau nilainya kecil sehingga ia mendapati pahala di sisi Rabbnya lebih daripada apa yang ia butuhkan/perlukan. Allahlah semata penolong kepada taufik.

Sumber:

Utamakan soalan besar-besar....



Teringat kata kata Abdullah ibnu Abbas, ketika seorang orang Iraq datang dari jauh bertanyakan satu permasalahan,

"Tanya aku soalan yang besar besar sahaja! Perkara kecil tanyakan kepada orang lain!"

Begitu juga bila ada orang bertanyakan kepada Abdullah ibnu Umar tentang adakah darah nyamuk itu najis, maka dia menjawab

"Kamu (penduduk penduduk Iraq) bertanyakan soal darah nyamuk?! Sedangkan ditangan kamu berlumuran darah cucu Rasulullah!"



Ulasan: Realiti ustaz-ustaz dan imam-imam hari ini. Bercakap tentang perkara yang benar, tapi tidak kena dengan keutamaan dan keadaan semasa. Hal ini menyebabkan umat semakin lembab dan lengai untuk bangkit.


Sumber: fb Menang Atau Syahid Adwa' shared soutulmujahid.com's photo.

Prayers for Ramadhan


اللهم اجعلنا ممن قام رمضان إيماناً واحتساباً.
Allaahumma aj`alna mimman Qaama Ramadhaana Imaanau wa ihtisaabaa

O Allah make us among those who establish prayers during the nights of Ramadhaan out of sincere Faith and hoping for the reward

اللهم اجعلنا ممن صام رمضان إيماناً واحتساباً.
Allaahumma aj`alna mimman Saama Ramadhaana Imaanau wa ihtisaabaa

O Allah make us among those who observe fasting during Ramadhaan out of sincere Faith and hoping for the reward

اللهم اجعلنا ممن قام ليلة القدر، فكتبت له فيها عظيم الأجر، يا ذا الجلال والإكرام
Allaahumma aj`alna mimman qaama lailatil Qadr, fa katabta lahu feehaa `adheem al-ajr, Yaa dhal-jalaali wal ikraam

O Allah make us among those who establish prayers during the night of al-Qadr, in which You have written great reward.

Ammen...Imaan
 


Source: United Muslims World

Teguran Sheikh Abdullah Ibnu al Mubarak buat Imam Al-Fudhail Haramain


‎"Wahai abid dua tanah haram, jika kamu melihat kami,
nescaya kamu faham bahawa kamu hanya bermain-main di dalam ibadahmu.
Orang yang membasahi lehernya dengan air mata, sedang tengkuk kami berlumuran dengan darah,
Dia memenatkan kudanya di dalam sia-sia, sedangkan kuda-kuda kami penat di hari peperangan,
Kamu berbau harum dengan minyak wangi, sedangkan minyak wangi kami adalah peluh kuda dan debu yang terbaik di medan"

Teguran Sheikh Abdullah Ibnu al Mubarak buat Imam Al Fudhail Haramain, apabila melihat Al Fudhail yang khusyuk beribadah melupakan medan jihad sementara ummah Islam yang giat berjuang.

------------------
Terasa bagai suara rakyat Syria memanggil-manggil kita. 

Sumber: fb Menang Atau Syahid Adwa'