Monday, January 09, 2012

Sudah Saatnya untuk Jadi Pengusaha, Siapa Takut ?

Sudah Saatnya untuk Jadi Pengusaha (Usahawan), Siapa Takut ?

Menjadi seorang Pengusaha? Hmmm kelihatannya menyenangkan...tapi juga menakutkan. Jawab pertanyaan berikut ini jika Anda karyawan (pekerja makan gaji) yang ingin menjadi seorang pengusaha.

1. Mulailah dengan berpikir dan memutuskan apa yang ingin benar-benar Anda lakukan

Anda harus membuat pilihan apakah Anda ingin kenyamanan karena mendapatkan gaji tetap setiap bulan atau banting setir ke wirausaha yang menguras energi dan penuh resiko dan tantangan. Anda akan membuat keputusan sangat penting yang akan mengubah hidup Anda, perlu komitmen 100% untuk membuat perubahan tersebut. Ini tidak akan mudah, dan jalan di depan akan penuh dengan tantangan. Tapi jika Anda mampu mengatasi tantangan itu, imbalan nya sangat bernilai dan semua upaya dan kesulitan jadi sirna.

Cobalah untuk berpikir dan merenung dengan pertanyaan ini :

Apakah Anda bisa menghadapi risiko dan ketidakpastian yang datang dengan memulai sebuah bisnis?

Apakah Anda dapat bekerja sendiri, membuat keputusan yang dapat membuat atau merusak bisnis Anda?

Apakah Anda bisa bekerja secara mandiri, tidak bergantung pada seluruh tim atau departemen, tetapi mungkin melakukan setiap tugas tunggal yang Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis dari yang paling strategis untuk paling biasa?

Apakah Anda bisa memaksakan diri untuk melakukan sesuatu setiap hari, tanpa ada pengawasan dari siapapun?

Apakah Anda mampu mengidentifikasi peluang, merebut dan memiliki keberanian untuk mengejar itu?

Apakah Anda mampu menangani tekanan saat keadaan menjadi sulit dan hal-hal yang tidak pernah Anda bayangkan atau rencanakan sebelumnya?

Apakah Anda sanggup bekerja berjam-jam dan memiliki dorongan luar biasa untuk melihat bisnis berkembang?

2. Putuskan Jenis Usaha yang ingin Anda ambil dalam memulai bisnis

Memiliki bisnis sendiri - Pilihan ini memungkinkan Anda memiliki fleksibilitas dan kebebasan untuk memulai bisnis seperti yang Anda inginkan dan tumbuh pada kecepatan yang Anda inginkan.

Membeli franchise - Waralaba memungkinkan Anda untuk memasarkan produk atau jasa yang sudah mapan, sehingga dapat mengurangi risiko dalam usaha. Namun, ada biaya dan royalti yang harus Anda bayar

Membeli bisnis yang sudah ada - Membeli bisnis yang sudah mapan memungkinkan Anda untuk menghemat waktu dan biaya permulaan (startup). Bisnis ini sudah berdiri dan berjalan, dan memiliki basis pelanggan. Namun, pilihan ini biasanya jauh lebih mahal daripada memulai bisnis Anda sendiri. Hati-hati juga, bisnis tersebut mungkin memiliki masalah yang ditutupi oleh pemilik sebelumnya.

3. Tentukan bisnis yang tepat

Ada pendekatan yang berbeda, jika :

Memulai bisnis berdasarkan pekerjaan Anda - Pendekatan termudah adalah dengan memulai bisnis yang sesuai dengan pekerjaan Anda. Sebagai contoh, jika Anda bekerja sebagai desainer web sebuah perusahaan, Anda dapat memutuskan untuk memulai bisnis desain web Anda sendiri. Anda sudah memiliki keterampilan, Anda tahu apa seluk beluk pekerjaan tersebut, dan Anda memiliki pengalaman dan reputasi di lapangan.

Kelemahannya, pimpinan Anda sebelumnya melihat Anda sebagai pesaing, tidak memungkinkan Anda terlibat dalam bisnis yang kompetitif sementara masih dipekerjakan oleh perusahaan mereka. Anda mungkin juga telah menandatangani perjanjian yang tidak akan memungkinkan Anda terlibat dalam kegiatan komersial yang sama untuk periode waktu setelah meninggalkan perusahaan.

Memulai bisnis berdasarkan hobi atau minat - Memulai bisnis dapat menjadi kesempatan Anda untuk mengejar impian. Pekerjaan Anda sekarang seorang jurnalis, tetapi Anda memiliki minat di bidang tembikar, maka ini adalah kesempatan Anda untuk menjadi seorang tukang dan memulai bisnis tembikar. Melakukan sesuatu yang Anda sukai memungkinkan Anda untuk menikmati apa yang Anda lakukan, dan menemukan pemenuhan yang lebih besar dalam hidup Anda.

Memulai bisnis di mana Anda melihat peluang yang baik, bahkan jika sama sekali berbeda dari karir Anda atau sesuatu yang belum pernah Anda kejar sebelumnya - Anda dapat memulai bisnis berdasarkan permintaan atau potensi bisnis, yang belum tentu apa yang telah Anda kejar sebelumnya. Pelajari pasar dan temukan kebutuhan yang tidak dilayani dengan baik. Atau temukan daerah/lokasi yang menurut Anda siap untuk meledak dalam hal pertumbuhan.

3. Mulai meneliti tentang bisnis. Apakah Anda benar-benar akan mempersiapkan rencana bisnis atau tidak, pikirkan hal berikut :

Bagaimana caranya agar bisnis ini benar-benar bekerja?
Apa permintaan untuk bisnis ini?
Siapa pelanggan dari bisnis ini?
Apa yang dibutuhkan untuk memulai dan berhasil dalam menjalankan bisnis ini?
Apa unsur-unsur biaya dari bisnis ini?
Berapa banyak yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis ini?
Keterampilan dan pengetahuan apa yang Anda butuhkan untuk memulai dan menjalankan bisnis ini?

4. Mulai mencari sumber daya yang dibutuhkan untuk bisnis ini. Mengetahui berapa banyak yang Anda butuhkan untuk memulai bisnis yang direncanakan akan memungkinkan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam langkah-langkah berikutnya:

Apakah Anda memiliki modal untuk bisnis ini dan bisakah Anda mendanai bisnis tersebut dengan sumber daya Anda sendiri?

Anda mungkin memiliki tabungan, kartu kredit yang bisa digunakan, atau aset lainnya yang dapat membantu Anda memulai bisnis. Atau jika bisnis tersebut adalah sesuatu yang Anda lakukan di tempat kerja, Anda mungkin sudah memiliki peralatan dan bahan yang Anda butuhkan. Namun, jika Anda tidak memiliki sumber daya, Anda perlu mulai berpikir dari mana dan bagaimana Anda akan mendapatkan dana yang Anda butuhkan.

Dapatkah Anda meminjam uang dari keluarga dan teman-teman? Anggota keluarga dan teman adalah sumber modal yang paling mudah aksesnya. Kelemahan, tentu saja, adalah bahwa kesalahpahaman dapat terjadi terutama jika Anda tidak mampu membayar atau memberikan imbalan seperti yang sudah disepakati sebelumnya. Pada akhirnya malah mempengaruhi hubungan pribadi Anda.

Bagaimana kesempatan Anda untuk mendapatkan uang ini? Jika Anda akan mengajukan permohonan pinjaman bank, seberapa baik kredit pribadi Anda?

Apakah Anda tahu ada investor yang siap membantu mendanai bisnis Anda, atau bagaimana untuk mencari investor? Investor bisa jadi anggota keluarga Anda sendiri, atau orang-orang di komunitas Anda seperti teman kerja, teman sekolah, akuntan, pengacara atau bankir.

Jika Anda tidak bisa memiliki dana seperti yang Anda harapkan, apakah Anda sudah merencanakan alternatifnya? atau apakah Anda akan menunda memulai bisnis sampai Anda memiliki semua sumber daya yang Anda butuhkan?

5. Tentukan bagaimana Anda ingin memulai bisnis. Berikut adalah beberapa pilihan untuk dipertimbangkan:

Apakah Anda keluar dari pekerjaan Anda sekarang dan segera mulai bekerja pada bisnis tersebut?
Apakah Anda tetap sebagai karyawan, dan hanya memanfaatkan akhir pekan dan waktu luang Anda?
Apakah mungkin mengurangi jam kerja karyawan dalam rangka untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk membangun bisnis?
Apakah Anda memperkerjakan seseorang untuk membantu Anda melakukan pekerjaan rutin bisnis sementara Anda masih tetap jadi karyawan?

6. Libatkan keluarga Anda dalam pengambilan keputusan- Dukungan moral, fisik, intelektual dan emosional diperlukan saat memulai bisnis. Berikut adalah beberapa masalah yang perlu dipertimbangkan:

Jika Anda memutuskan keluar dari pekerjaan, apakah Anda memiliki asuransi atau siapkah Anda membeli asuransi untuk diri sendiri dan keluarga Anda?

Apakah Anda memiliki tabungan yang cukup buat Anda dan keluarga minimal 6 bulan, atau lebih bagus selama 1 tahun, untuk mempersiapkan jika bisnis ternyata tidak seperti yang Anda harapkan hasilnya.

Jika Anda membutuhkan/memerlukan tenaga kerja tambahan, bisakah mengandalkan anggota keluarga untuk membantu Anda? Keluarga mungkin dapat membantu dengan melakukan beberapa tugas yang harus Anda lakukan, dengan demikian Anda bisa fokus pada tugas-tugas yang lebih penting dari bisnis. Atau setidaknya ada ruang dan kebebasan untuk bekerja jika Anda memiliki anak kecil.

sumber : http://www.lasembiz.com/tips-bisnis-...apa-takut.html


No comments: