Tuesday, April 16, 2013

KATA-KATA TERAKHIR ASSYAHID UMAR MUKHTAR


KATA-KATA TERAKHIR ASSYAHID UMAR MUKHTAR

Assyahid Umar Mukhtar, Amir Mujahidin Libya, memimpin jihad melawan penjajah Italia pada tahun 1920-1930-an. Dia berusia 70 tahun, ketika ia menderita luka parah, dan ditawan oleh penjajah.

Sebuah dialog di pengadilan kafir pada tahun 1931, antara “hakim” dan Umar Mukhtar:

- Apakah Anda melawan negara Italia?

Umar: Ya

- Apakah Anda mendorong orang untuk berperang melawan Italia?

Umar: Ya

- Apakah Anda menyadari hukuman untuk apa yang Anda lakukan?

Umar: Ya

- Selama berapa tahun Anda melawan Italia?

Umar: Sudah selama 20 tahun

- Apakah Anda menyesal atas apa yang telah Anda lakukan?

Umar: Tidak

- Apakah Anda menyadari bahwa Anda akan dieksekusi?

Umar: Ya

“Hakim” mengatakan:

- Ini merupakan akhir yang suram bagi orang seperti Anda.

Mendengar kata-kata ini, Umar Mukhtar menjawab:

- Sebaliknya, ini adalah cara terbaik untuk mengakhiri hidup saya!

“Hakim” kemudian ingin membebaskannya dan mendeportasinya dari negara itu jika ia mau mengajak Mujahidin dalam sebuah pernyataan untuk menghentikan Jihad. Kemudian Umar Mukhtar mengatakan kata-katanya yang terkenal:

Jari telunjuk saya, yang mengakui dalam setiap ibadah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, tidak bisa menulis kata-kata dusta, kami tidak menyerah, kami menang atau mati..!

(Sumber:Arrahmah.com)















Assyahid Umar Mukhtar, Amir Mujahidin Libya, memimpin jihad melawan penjajah Itali pada tahun 1920-1930-an. Dia berusia 70 tahun, ketika ia menderita luka parah, dan ditawan oleh penjajah.

Sebuah dialog di pengadilan kafir pada tahun 1931, antara “hakim” dan Umar Mukhtar:

- Apakah Anda melawan negara Italia?

Umar: Ya

- Apakah Anda mendorong orang untuk berperang melawan Italia/Itali?

Umar: Ya

- Apakah Anda menyadari hukuman untuk apa yang Anda lakukan?

Umar: Ya

- Selama berapa tahun Anda melawan Italia?

Umar: Sudah selama 20 tahun

- Apakah Anda menyesal atas apa yang telah Anda lakukan?

Umar: Tidak

- Apakah Anda menyadari bahwa Anda akan dieksekusi?

Umar: Ya

“Hakim” mengatakan:

- Ini merupakan akhir yang suram bagi orang seperti Anda.

Mendengar kata-kata ini, Umar Mukhtar menjawab:

- Sebaliknya, ini adalah cara terbaik untuk mengakhiri hidup saya!

“Hakim” kemudian ingin membebaskannya dan mendeportasinya dari negara itu jika ia mau mengajak Mujahidin dalam sebuah pernyataan untuk menghentikan Jihad. Kemudian Umar Mukhtar mengatakan kata-katanya yang terkenal:

Jari telunjuk saya, yang mengakui dalam setiap ibadah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, tidak bisa menulis kata-kata dusta, kami tidak menyerah, kami menang atau mati..!

(Sumber:Arrahmah.com)

2 comments:

jiwakitamerdeka said...

2007-09-15 – The Libyan people tomorrow (Sunday 16th Al Fateh) commemorate the 76th anniversary of the martyrdom of Omar Al Mukhtar the Sheikh of Martyrs, the hero of the holy jihad who sacrificed his life for the sake of the nation and was martyred during his fight against the malicious Italian conspiracy. On 16th Al Fateh 1931 the Italian invaders executed Omar Al Mukhtar in Slouq area where they committed an atrocious crime. The commemoration of Omar Al Mukhtar’s martyrdom is to ensure the Libyans remember their history which is full of sacrifices and heroic activities of their fathers and grandfathers in defending the homeland and its dignity…..the Libyan people lost nearly three-quarters of a million martyrs on the road of dignity.

http://muslimstoday.wordpress.com/2007/09/15/libya-celebrates-the-76th-anniversary-of-the-martyrdom-of-umar-mukhtar/

jiwakitamerdeka said...

Who was Umar Mukhtar?
Posted on September 15, 2007 by muslimstoday

Umar Mukhtar was a Libyan mujahid who was executed by the Italians during Italy’s colonial occupation of Libya. A quran teacher by profession, his courage, perseverance and strategy in leading the rebellion have inspired generations of Muslim mujahids. He led the rebellion for 20 years until his capture and execution at the age of 70.
“He was a legend who was firm in his religion at a time when the leaders of his country emigrated (as they do today ) to surrender to the Italians. The biggest scholars of his time from the Sanusies, who previously fought with him against the French and British, did not come to his aid in time. Instead, many of them became loyal to the Italians by giving them Muslim lands in exchange for clemency, montly salaries, and free taxation from the latter. Such is true for Muslims today.
On the contrary, this man took out his Qur’an, held it, he gave an oath to Allah that he would not stop fighting the occupying oppressors even if it meant fighting them alone until victory had been attained or he becomes a martyr. In the last twenty years of his life, he led and personally fought in 1000 battles. ” ITS
http://muslimstoday.wordpress.com/2007/09/15/who-was-umar-mukhtar/