Monday, June 17, 2013

Pengkhianatan Syiah Imamiah Di Lebanon (2): Siapakah Sebenarnya Yang Menyerbu Perkemahan Shabra dan Syatila

Rabu, 16 November 2011 14:28 Redaksi Pengkhianatan Gerakan Amal Syiah Gerakan Amal, adalah gerakan bersenjata yang tumbuh di Lebanon. Ia sangat membenci bukan kepada musuh zionis, tetapi kepada para penduduk perkemahan Palestina dan Beirut barat, itu karena mereka adalah pada umumnya orang-orang Sunni. Gerakan Amal mendapat dukungan dana dari rezim An-Nashiriyah di Syiria dan dari rezim Syi’ah Itsna Asyariyah di Iran. Gerakan Amal telah melakukan dan bahkan sudah sering melakukan pembantaian terhadap kaum Ahlu sunnah, padahal mungkin musuh zionis belum pernah melakukan perbuatan seperti itu. Pada malam Senin 20/5/1985 M, milisi Amal menyerbu perkemahan Shabra dan Syatila. Mereka menahan semua pegawai rumah sakit Gazza. Pengeboman mulai dikendalikan dengan menggunakan mortir dan kontak senjata langsung. Serangan terus melebar hingga mencapai perkemahan Burj AlBarajinah. Peperangan Amal semakin membabi buta, membunuh laki-laki, para wanita dan anak-anak. Gerakan Amal dalam situasi yang berbeda, karena dapat melakukan penyerangan dan bertahan, ia dapat memaksakan perang kapan pun yang ia inginkan. Sementara, para pejuang Palestina hanya mempertahankan diri saja, dan tidak dapat mundur dari tempat mereka. Meskipun demikian, Gerakan Amal tidak mampu bertahan lama di hadapan para pejuang Palestina. Dari sinilah, si penjahat Syiah Nabih Bari mengeluarkan perintahnya kepada para panglima brigade enam pasukan Lebanon untuk bergabung dalam peperangan dan ikut serta dengan Gerakan Amal dalam membantai kaum muslim Sunni di Lebanon. Tidak lama kemudian, brigade enam ikut bergabung dengan segenap kemampuannya dalam berperang. Perlu diketahui, bahwa anggota brigade enam semuanya adalah orang-orang Syiah. Sebelumnya brigade ini terlibat dalam peperangan yang sengit selama satu tahun dengan orang-orang muslim Sunni. Terdapat beberapa kali usaha untuk menghentikan perang, tetapi tidak berhasil sama sekali, karena para pemimpin Gerakan Amal Syiah adalah orang-orang yang sukar untuk dipahami (suka mengelak), mereka berjanji akan menghentikan perang, tetapi mereka tidak mengeluarkan perintah tersebut kepada para milisi pergerakan. Dalam satu waktu, perang terus bertambah dahsyat dan dalam waktu yang lain perang mereda. Meskipun brigade enam bergabung dalam satu parit bersama Gerakan Amal, tetapi gerakan Amal tidak dapat memastikan perang untuk kemaslahatannya. Kemudian datang brigade delapan pasukan Lebanon bergabung dengan Gerakan Amal memerangi orang-orang Palestina. Pasukan rezim An-Nashiriyah mengepung perkemahan orang-orang Palestina Al-Khalil di daerah Al-Biqa' dan menahan beberapa pemuda mereka. Kemudian datang kelompok yang selama ini mendapatkan keuntungan dari semua peperangan ini, saat skuadron pesawat-pesawat tempur Israel menembus awan di atas perkemahan dan mengeluarkan suara gemuruh yang hebat, kemudian dilanjutkan dengan terbang rendah di atas Beirut dan gunung-gunung, agar dapat bersenang-senang dengan menyaksikan aksi pembersihan, dan memotret keberhasilan agen-agennya serta menambahkan perasaan takut di hati anak-anak, orang-orang lanjut usia, dan para wanita di dalam perkemahan-perkemahan yang sedang menderita. Petikan: Pengkhianatan-pengkhianatan Syiah dan Pengaruhnya Terhadap Kekalahan Umat Islam, oleh Dr Imad Abdus Sami’ Husain, terbitan al-Kautsar. http://www.syiahindonesia.com/index.php/review-buku/penghianatan-syiah/555-pengkhianatan-syiah-imamiah-di-lebanon-2-siapakah-sebenarnya-yang-menyerbu-perkemahan-shabra-dan-syatila

No comments: