Tuesday, July 03, 2012

5 Cara Baik Mengkritik Tanpa Melukai Hati (99% Efektif)


09:01    2 comments

Dengan menyebut Nama Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Semoga Anda sekalian disukseskan & diberkahi olehNya.

Mengkritik itu sangat perlu dilakukan. Tidak jarang, seseorang akan berubah ke arah yang lebih baiksecara drastis setelah dikritik. Yeah, critism is the powerfull words. Pun kita manusia sebagai Khalifah di dunia ini mempunya sebuah tugas untuk memajukan kebaikan dan mencegah keburukan. Dan salah satu caranya adalah iya dengan mengkritik. Namun, sebetulnya kita tidak boleh mengkritik. Karena orang-orang tidak suka mendengar kata-kata yang membuat citranya terancam. Iya namun kita harus menyampaikannya. Walau pun hanya satu ayat, benar 'kan? Iya namun lagi nanti dia bisa sakit hati. Lantas bagaimana dong? Baiklah, baiklah. Teruslah membaca.

1. Tukar Kata"Tapi" Menjadi "Dan"
Benar. Orang-orang tidak suka mendengar sesuatu, kemudian diberi kata "tapi", "namun", dan sebagainya. Karena hal tersebut dapat membuat dia merasa tidak dihargai dan akan memicu pertengkaran. Coba Anda perhatikan di dalam sebuah konverensi atau sejenisnya, jika seseorang mengatakan "tapi" kepada temannya, maka dalam beberapa menit kemudian temannya akan membalas "tapi" juga. Ini benar-benar tidak baik. Perhatikan lagi beberapa kalimat berikut:
  • Permainan musikmu bagus sekali, tapi suaranya terlalu besar.
  • Makan di Restoran ini memang menyenangkan, tapi pelayanannya lamaaaa sekali.
  • Baju barumu bagus juga, tapi kantungnya itu jelek sekali.
  • Karyamu ini hebat sekali, tapi berantakan banget.
  • Ide kamu luar biasa sekali! Namun...
  • Masakan disini enak juga iya! Tapi...
Lihat? Bagaimana bila kata-kata tersebut dilontarkan kepada Anda? Apa Anda suka? Tersinggung? Dalam ilmu psikologi yang saya pelajari, ketika kita memuji seseorang, maka kita sedang memicu egonya untuk naik. Kemudian, jika di saat egonya naik lalu kita berikan kata "tapi", maka egonya akan sangat mudah sekali terluka. Juga saat-saat seperti ini menunjukkan bagaimana dia dilihat orang di dunia ini. Malu deh. Galau deh.

Jadi, gunakanlah sebuah cara yang dapat mengubah batu penghacur itu menjadi sebuah pendorong harapan. Kalau Anda bisa membuat seseorang melihat diri Anda sebagai pendorong harapan, mereka akan menggebu-gebu karena diri Anda. Anda akan dicari-cari orang karena mereka sangat menyayangi Anda. Sampai suatu saat nama Anda disebut saja pun orang sudah merasa bahagia. Cara apa itu? Yaitu,tukarlah kata "tapi" menjadi kata "dan". Perhatikan lagi beberapa kalimat berikut ini:
  • Permainan musikmu bagus sekali sobat, dan bisa menjadi lebih bagus lagi kalau suaranya dipelani. J
  • Makan di Restoran ini memang menyenangkan, dan bakalan jadi lebih sempurna kalau pelayannya cepat. J
  • Baju barumu bagus juga, dan akan selamanya bagus jika kita hias lagi kantungnya. J
  • Karyamu ini hebat sekali, dan akan lebih hebat lagi kalau dirapikan sedikit lagi. J
  • Ide kamu luar biasa sekali! Dan mari kita catat semua ide-ide yang sudah kita utarakan bersama tadi. J
  • Masakan disini enak juga iya! Dan pasti bakal lebih enak lagi kalau garamnya dikurangi. J
 Semoga Anda suka hal ini. J

2. Kritiklah di Lain Waktu
Ini cukup sederhana. Misalnya, ketika Anda sedang berkencan, kemudian ada unek-unek dan muncul suatu ide serta ingin mengkritik sang kekasih, jangan katakan pada saat itu juga. Katakanlah di lain waktu. Misalnya, saat sedang kencan di siang hari, maka Anda tidak boleh mengkritiknya di saat itu juga. Kritiklah dia di lain waktu. Ntah itu di malam hari, atau mungkin di esok harinya. Kalau soal rapat, pastinya tidak boleh membicarakan hal tersebut lagi ketika sudah selesai. Namun, apabila ada rapat yang terbagi-bagi dalam beberapa waktu/hari, Anda bisa mengkritiknya di waktu yang berbeda tersebut. Kalau bisa, kritiklah dia dalam situasi pribadi. Seperti di tempat tertutup misalnya.

Anda masih ingat soal egonya yang naik akan menjadi sensitif bila diberikan kata "tapi" tadi? Iyap. Maka dari itu, jurus yang satu ini sangat penting. Dengan memberikan jeda, maka egonya yang sedang sensitif itu sedang perlahan kembali menuju stadium normal. Peluang kesakithatiannya akan berkurang.

3. Kritik Tindakannya, Bukan Orangnya
Dengan mengkritik tindakannya, dan bukan orangnya, Anda akan dicap sebagai orang yang perhatian. Ini juga merupakan salah satu sikap yang powerfull untuk menunjukkan rasa kepedulian Anda. Misalnya, jangan katakan, "Kamu ini menyebalkan...", tapi tukarlah menjadi, "Kamu ini asyik iyah, yang membuat menyebalkannya ketika kamu..." Sebisa mungkin, buktikan bahwa dia tidak sengaja melakukan hal tersebut. Jurus ini juga too powerfull. Saya sendiri biasanya lumayan efektif ketika menggunakan jurus yang ini. Iyah, anggaplah dia tidak sengaja melakukannya.

4. Kompresikan Kritik Anda
Katakanlah padanya bahwa dia tidak sendirian. Katakan pula bahwa banyak orang lain yang seperti dia. Katakan lagi kepadanya bahwa kesalahan yang dibuatnya itu adalah hal yang biasa. Sehingga kritik Anda tidak akan menjadi batu penghacur yang besar baginya. Karena dia tidak akan merasa bahwa Anda menargetkan dirinya pribadi. Alih-alih dia hanya merasa tertimpah oleh batu penghacur kecil.

5. Bersatulah dengan Dirinya
Kalau bisa, tanggungilah sebagian tanggung jawabnya. Ingat, bukan untuk menanggungi sebagian kesalahannya iya. Melainkan tanggungi sebagian tanggung jawabnya. Dan ingat lagi, maksud dari bersatu dengannya berarti menunjukkan bahwa dengan bersatunya diri Anda dan dia, kalian akan lebih mudah mengatasi masalah kalian. Hati-hati dengan sikap yang salah, yaitu berpisah dengannya. Apa maksudnya berpisah dengannya? Yaitu mengatakan bahwa Anda akan membencinya kalau dia tidak menyelesaikan masalah ini. Jadi, tunjukanlah peran Anda sebagai apa. Tawarkan kepadanya sebuah solusi. Kalau tidak punya solusi, jangan dipaksakan. Carilah solusinya terlebih dahulu. Karena kalau salah nanti dia tidak mau memandang Anda.

Baiklah. Saya rasa cukup sekian dulu. Semoga dengan begini kita semua bisa meminimalisir kelahiran batu penghancur dan memaksimalkan kelahiran pendorong harapan. Ini penting sekali. Hebat sekali kalau kita mau memilikinya. Bila Anda sudah siap, bersiap-siaplah diuji. So, apa Anda sudah siap?

Tugas Gebulogi
  • Jangan gunakan kata "tapi", "namun", dan sebagainya. Gunakanlah kata "dan."
  • Jangan langsung mengkritiknya di saat kesalahannya baru dilakukan. Kritiklah beberapa jam lagi atau beberapa hari lagi.
  • Walau ingin mengkritik seseorang, pastikan bahwa Anda masih dalam keadaan menyukainya. Hanya saja Anda tidak menyukai tindakannya, bukan dianya.
  • Sebisa mungkin, kecilnya byte kritik Anda.
  • Jangan biarkan dirinya sendiri. Beradalah di sisinya bersamanya.

No comments: