Daie jangan hanya ceramah di masjid
ANTARA News - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan seorang dai jangan hanya berceramah di masjid, tapi juga harus ikut serta menyelesaikan permasalahan sosial.
"Dai jangan hanya di masjid, itu hanya sebagian kecil dari pekerjaannya. Tapi juga harus turun ke sekolah, ke jalanan dan menjadikan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebagai target dakwah," kata Mensos saat memberikan orasi ilmiah di Mahad Aly An-Nuaimy Jakarta, Selasa.
Menurut Mensos, dai juga seorang relawan yang punya semangat tinggi untuk menyelesaikan permasalahan sosial sehingga diharapkan dapat menjadi perekat bangsa.
Mensos menginginkan, para dai yang menjalani pendidikan di Mahad Aly An-Nuaimy bisa disebar ke seluruh wilayah Tanah Air, terutama di daerah-daerah pedalaman.
"Saya cenderung melihat agar dai ini menyebar ke seluruh negeri jangan hanya kebanyakan di kota besar. Jadi yang dari ujung barat ke timur dan sebaliknya, sehingga bisa mengenal Indonesia," tambah Mensos.
Mensos juga mengatakan para dai jangan berpikir bahwa pekerjaannya hanya diundang untuk berceramah saja, tapi juga harus membuat program sendiri untuk mengajak masyarakat berbuat kebaikan, yang pada akhirnya berkontribusi untuk menyelesaikan masalah sosial.
Lebih lanjut Mensos mengatakan, permasalahan sosial di Indonesia masih cukup kompleks dimana ada 22 kelompok PMKS, di antaranya 4,5 juta anak terlantar, 230 ribu anak jalanan, 2,9 juta lansia terlantar, 163 ribu penyandang cacat berat dan 2,3 juta keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Menurut Mensos, dai juga seorang relawan yang punya semangat tinggi untuk menyelesaikan permasalahan sosial sehingga diharapkan dapat menjadi perekat bangsa.
Mensos menginginkan, para dai yang menjalani pendidikan di Mahad Aly An-Nuaimy bisa disebar ke seluruh wilayah Tanah Air, terutama di daerah-daerah pedalaman.
"Saya cenderung melihat agar dai ini menyebar ke seluruh negeri jangan hanya kebanyakan di kota besar. Jadi yang dari ujung barat ke timur dan sebaliknya, sehingga bisa mengenal Indonesia," tambah Mensos.
Mensos juga mengatakan para dai jangan berpikir bahwa pekerjaannya hanya diundang untuk berceramah saja, tapi juga harus membuat program sendiri untuk mengajak masyarakat berbuat kebaikan, yang pada akhirnya berkontribusi untuk menyelesaikan masalah sosial.
Lebih lanjut Mensos mengatakan, permasalahan sosial di Indonesia masih cukup kompleks dimana ada 22 kelompok PMKS, di antaranya 4,5 juta anak terlantar, 230 ribu anak jalanan, 2,9 juta lansia terlantar, 163 ribu penyandang cacat berat dan 2,3 juta keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
No comments:
Post a Comment